Kami telah menyediakan lahan sekitar 3.000 hektare untuk kawasan industri khususnya di Kecamatan Cileles.
Lebak (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak menyebutkan Jalan Tol Serang-Panimbang yang ditargetkan beroperasi 2024 dapat mempercepat tumbuhnya kawasan industri di wilayah Banten bagian selatan.
"Kami telah menyediakan lahan sekitar 3.000 hektare untuk kawasan industri khususnya di Kecamatan Cileles," kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Lebak Yadi Basari Gunawan, di Lebak, Kamis.
Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang dipastikan menjadi kawasan industri, sehingga dapat menyerap ribuan tenaga kerja.
Selain itu, kehidupan masyarakat Banten bagian selatan terdapat beberapa kecamatan yang masuk wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang secara otomatis akan tumbuh perekonomian baru.
Selama ini, kata dia, masyarakat di daerah itu tertinggal jauh dibandingkan dengan kawasan Serang, Cilegon, dan Tangerang Raya.
"Kami berharap pelaksanaan pembangunan jalan tol pada sesi II dan III Rangkasbitung-Panimbang sepanjang 83,67 kilometer rampung 2024, sehingga banyak investor ke sini," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kemungkinan besar investor banyak yang menanamkan modalnya di daerah itu, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA). Sebab, mereka melirik wilayah Banten bagian selatan, selain harga tanah murah juga upah minimum kabupaten (UMK) cukup rendah.
Kemungkinan besar mereka investor menanamkan modal di kawasan industri tersebut di atas Rp100 triliun dengan membeli lahan juga pembangunan gedung serta peralatan produksi.
Di samping itu, ujar dia lagi, wilayah Banten bagian selatan sangat strategis karena berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta juga terkoneksi dengan Tol Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Cikarang, Depok, dan Bandung.
"Kami meyakini para investor dipastikan banyak membuka usaha di kawasan industri wilayah Banten bagian selatan," kata Yadi.
Ia menyebutkan, pemerintah daerah menyediakan lahan untuk kawasan sektor industri seluas 3.000 hektare di Kecamatan Cileles sebagai pintu gerbang Banten bagian selatan.
Namun, saat ini Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) wilayah Banten bagian selatan masih dalam pengkajian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Karena itu, pemerintah daerah belum melakukan promosi maupun mengundang investor untuk menanamkan modalnya di kawasan industri tersebut.
"Kami berharap Kementerian ATR/BPN segera menerbitkan RUTR, sehingga banyak investor yang menanamkan modalnya di Banten bagian selatan," katanya menjelaskan.
Dia mengatakan, kawasan industri seluas 3.000 hektare itu nantinya investor yang ramah lingkungan, seperti bidang pengembangan usaha industri kendaraan otomotif, pengelolaan perikanan, peternakan, perkebunan dan pertambangan.
Apalagi, di wilayah Banten bagian selatan di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak juga terdapat industri Pabrik Semen Merah Putih.
"Kami optimistis Jalan Tol Serang-Panimbang dapat menargetkan kemiskinan ekstrem nol persen tahun 2024," katanya menjelaskan.
Sejumlah masyarakat Banten bagian selatan mengatakan pada prinsipnya sangat mendukung pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang, karena secara langsung bisa berdampak terhadap pendapatan ekonomi di daerah itu juga menyerap lapangan pekerjaan.
"Kami berharap adanya akses jalan tol itu dapat mempercepat sektor industri dan wisata," kata Samsudin (55), warga Banten bagian selatan.
Baca juga: Proses Pembangunan Jalan Tol Serang Panimbang Terus Berjalan, Seksi 2 Ditargetkan Tuntas di 2024Baca juga: Bupati Lebak sebut Tol Serang-Panimbang percepat tumbuhnya industri
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023