"Perwajahan Nagoya diatur, bangunannya harus modern," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Yusfa Hendri di Batam, Minggu.
Pemerintah Kota Batam, melalui Peraturan Wali Kota menyeragamkan rupa bangunan di kawasan bisnis Nagoya.
Nagoya, sebagai jantung bisnis Kota Batam dipilih menjadi Destinasi Pariwisata Unggulan Daerah (DPUD) karena menjadi tempat berbagai penyelenggaraan Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition (MICE) nasional maupun regional.
"Karena lokasi MICE banyak di hotel-hotel yang ada di Kawasan Nagoya, maka Nagoya kami pilih menjadi DPUD," kata dia.
Pemerintah Kota juga akan menata lokasi parkir serta pusat pedagang kaki lima di kawasan itu, untuk mendukung kenyamanan kota.
"Seperti di Kawasan Siang Malam, nanti akan ditata lagi tempat parkirnya," kata dia.
Dana penataan wajah Nagoya, kata dia, dialokasikan dari APBN, APBD Provinsi dan APBD Kota Batam. Namun, ia enggan menyebut jumlah rupiah yang dikeluarkan APBD Kota Batam untuk Nagoya.
Diharapkan penataan perwajahan Nagoya mampu memanjakan dan menambah kenyamanan wisatawan dalam dan luar negeri yang beraktivitas di Batam.
Selain Nagoya, Kawasan Jembatan I Barelang juga dipilih menjadi DPUD Kota Batam.
Jempatan I Barelang dirancang oleh Presiden V RI Baharuddin Jusuf Habibie dengan arsitektur unik. Jembatan yang menghubungkan pulau utama Batam dengan pulau-pulau kecil di selatan Batam itu menjadi ikon kota.
Pembangunan di Jembatan I Barelang diutamakan untuk paving blok dan taman.
Selain itu juga akan dipasang marka jalan melalui Dinas Perhubungan Kota.
Menurut Yusfa, penetapan DPUD memudahkan pemerintah dalam pembiayaan bagi pengembangan dan pembangunan infrstruktur yang disesuaikan dengan kebutuhan kawasan destinasi pariwisata unggulan.
Pewarta: YJ Naim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013