"Di jantung Indo-Pasifik ini adalah ASEAN. Jadi, kami berkepentingan untuk meningkatkan keamanan dan kemakmurannya," kata Duta Besar Uni Eropa untuk ASEAN Igor Driesmans kepada media, di Jakarta, Kamis.
Dalam paparannya terkait upaya yang telah dilakukan Uni Eropa untuk ASEAN sejauh ini, Igor mengatakan banyak hal telah dicapai dalam kemitraan kedua organisasi, antara lain kemitraan strategis yang dicapai keduanya pada 2020.
Baca juga: Uni Eropa dorong peningkatan hubungan perdagangan dengan ASEAN
Capaian lainnya adalah KTT peringatan di Brussels pada akhir 2022 yang menurutnya menjadi sinyal penting tentang perlunya peningkatan hubungan kedua organisasi di masa mendatang.
Dalam kemitraan kedua organisasi di bidang ekonomi, sejumlah kerja sama telah berhasil dicapai, terutama terkait perjanjian transportasi udara komprehensif yang menurut Igor menjadi kesepakatan sangat penting yang berhasil dicapai setelah Uni Eropa dan ASEAN melakukan banyak negosiasi selama enam tahun.
Kerja sama lain di bidang ekonomi yang berhasil dicapai adalah terkait agenda perdagangan bebas (FTA).
"Kami tidak hanya menyelesaikan perjanjian dengan Singapura dan Vietnam, tetapi sekarang kami juga membuka kembali negosiasi dengan Filipina dan Thailand," katanya.
"Selanjutnya, kami juga akan segera membuka kembali negosiasi dengan Malaysia. Dan tentu saja kami juga berharap bisa menyelesaikan FTA dengan Indonesia," kata dia lebih lanjut.
Baca juga: Retno tegaskan banding nikel Indonesia di WTO sudah sesuai aturan
Selain kesepakatan terkait transportasi udara dan perdagangan, Uni Eropa juga telah membantu ASEAN dalam mendorong integrasi ekonomi di kawasan tersebut.
Upaya itu telah mereka lakukan selama empat dekade terakhir, dan langkah itu akan terus ditingkatkan.
"Kami telah menyetujui kontribusi dana sebesar 60 juta euro (sekitar Rp1 triliun) untuk konektivitas ASEAN dan konektivitas antara ASEAN dan Uni Eropa," kata Igor.
Baca juga: ASEAN dorong penguatan hubungan dengan Uni Eropa
Kontribusi tersebut, kata dia, merupakan bagian dari inisiatif Tim Eropa untuk konektivitas yang berkelanjutan di kawasan.
Salah satu contoh dari upaya itu adalah langkah Uni Eropa untuk membiayai pembentukan jaringan energi bersama di ASEAN, sehingga energi terbarukan yang diproduksi di Laos juga dapat digunakan di Indonesia dan negara lain di kawasan ASEAN.
"Ini adalah proses jangka panjang. Tetapi, kami memutuskan untuk mendukungnya secara finansial dan juga dalam bantuan teknis," kata Igor.
Baca juga: Presiden Jokowi tegaskan kemitraan ASEAN-UE tidak boleh ada pemaksaan
Baca juga: Menlu Retno dorong pemajuan kerja sama inklusif ASEAN-EU
Baca juga: Uni Eropa dukung ASEAN untuk mengatasi krisis Myanmar
Pewarta: Katriana
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023