Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Handayani Nefo Kertopati menilai pemutasian Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Hardiono Saroso masih terkait pernyataannya soal insiden penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
"Pemutasian Majyen TNI Hardiono saya rasa ada kaitannya dengan peristiwa Cebongan karena sebelum menerima data laporan akurat tim investigasi sudah berani katakan tak ada keterlibatan TNI AD," katanya di Jakarta, Sabtu.
Hardiono akan digantikan Mayjen TNI Sunindyo yang sebelumnya menjabat Asisten Personalia Kepala Staf TNI AD.
Serah terima jabatan Pangdam Diponegoro dijadwalkan pada Senin (8/4) di Mabes TNI AD Jakarta.
Menurut Susaningtyas yang akrab disapa Nuning, pemutasian di tubuh TNI, Polri atau instansi lainnya karena adanya evaluasi atas kinerjanya merupakan hal yang biasa.
Politisi Partai Hanura itu berpendapat seharusnya Pangdam sebagai pimpinan teritorial dapat mengendalikan emosi, meskipun bisa dipahami bahwa tindakan pelaku penyerangan lapas berdasarkan jiwa korsa yang kuat membela kesatuannya.
Nuning pun menyarankan agar setiap Pangdam memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan media.
Dalam setiap menjelaskan persoalan, kata dia, seharusnya Pangdam tidak perlu reaktif dan membantah kalau memang informasi yang didapat belum cukup.
"Hal inilah mengapa setiap pimpinan teritorial harus memiliki kecakapan komunikasi dan bertindak hati-hati sebelum ada pembuktian yang akurat," katanya.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Sebaiknya dikaji kembali apakah harus ada mutasi, berhubung juga akan mengkonsumsi tambahan anggaran, dan konsekuensi lain.