Melalui siaran persnya, Kamis, seri SBC tersebut dilengkapi dengan I/O serta mendukung sistem operasi Linux Debian, Yocto, dan Android, sehingga mampu digunakan untuk berbagai proyek industri IoT pengembang dan integratif sistem. Tinker Board 3N menawarkan peningkatan kinerja komputasi, konsumsi daya yang rendah dan berguna untuk mendukung revolusi IoT.
Baca juga: ASUS luncurkan dua varian PC dengan chipset Intel dan AMD terbaru
Tinker Board 3N dilengkapi dengan prosesor Arm Rockchip RK3568 quad-core 64-bit. Dirancang dengan Arm v8, board tersebut menghasilkan kinerja GPU optimal untuk pemrosesan grafis yang cepat dan konsumsi daya yang rendah.
Tinker Board 3N unggul dalam IoT gateaway, human-machine interfacing (HMI), dan otomatisasi manufaktur. Seri board tersebut juga dilengkapi dengan fitur heatsink pushpin profil rendah dan penempatan SoC di sisi belakang untuk menambah kekuatan dan kemudahan pemasangan dengan skala NUC di ruang yang kecil untuk penggunaan di ruang terbatas dan integrasi sistem yang fleksibel.
Baca juga: Konsol gaming portabel ROG Ally rilis di Indonesia, harga Rp10 jutaan
Tinker Board 3N juga dirancang agar dapat beroperasi di lingkungan industri yang ekstrem dengan lancar, di rentang suhu antara -40 - 85 derajat celcius untuk memenuhi kebutuhan otomatisasi industri. Selain itu, board tersebut juga dilengkapi dengan interface PoE, LVDS, com, CAN bus, serta slot M.2 E dan M.2 B untuk mengakomodasi WiFi 5/6 dan jaringan 4G/5G.
Tinker Board 3N tersedia dalam tiga versi, yakni Tinker Board 3N PLUS, Tinker Board 3N, dan Tinker Board 3N LITE. Untuk harga dan informasi lebih lanjut, kunjungi laman resmi ASUS IoT.
Baca juga: ASUS perkenalkan laptop ROG yang dilengkapi AMD Ryzen 7000 Series
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023
