Langkah ini akan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain dan masyarakat umum untuk mengadopsi teknologi bersih....
Surabaya (ANTARA) - Perusahaan bidang consumer goods, PT Jadi Abadi Corak Biscuit (Jacobis) menggandeng PT Xurya Daya Indonesia (Xurya) dalam program ramah lingkungan dengan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di pabriknya.
"Kami percaya bahwa langkah ini akan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain dan masyarakat umum untuk mengadopsi teknologi bersih dalam kehidupan sehari-hari," kata Managing Director Jacobis Kataline Darmono saat peresmian PLTS Atap, di Pabrik Jacobis, Rungkut, Surabaya, Kamis.
PLTS Atap adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi dari cahaya matahari untuk menghasilkan energi listrik.
Mengacu pada data Kementerian ESDM, Indonesia memiliki potensi energi dari PLTS atap atau solar atap sebesar 32,5 gigawatt. Pemanfaatan energi dari PLTS Atap ini ditargetkan dapat mencapai 900 megawatt pada akhir 2023 ini.
Hingga bulan Juni 2023 kemarin, pemanfaatan energi dari PLTS Atap di Indonesia telah mencapai 800 megawatt, dan dibutuhkan 100 megawatt lagi untuk mencapai target di akhir tahun nanti.
Menurut Kataline, guna mewujudkan upaya dan komitmen sebagai perusahaan yang ramah lingkungan, Jacobis menunjuk Xurya, sebuah startup energi terbarukan yang mempelopori metode Rp0,- dalam pembiayaan PLTS Atap, untuk membangun pemasangan instalasi PLTS Atap di pabrik Jacobis yang berlokasi di Jawa Timur.
Dengan adanya pemasangan ini, kata dia, maka Jacobis mampu menghasilkan energi setiap tahunnya sebesar 1,1 juta kWh.
Acara peresmian ini, ujar dia pula, merupakan sebuah langkah penting bagi Jacobis untuk berkomitmen dan berkontribusi bagi masyarakat dan masa depan sebagai perusahaan yang ramah lingkungan serta mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Kataline menyampaikan, Jacobis memiliki visi untuk menjadi perusahaan yang tidak hanya dapat memberikan produk berkualitas, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan.
Instalasi PLTS Atap ini, kata dia lagi, menjadi langkah awal yang penting dalam perjalanan Jacobis menuju program keberlanjutan yang lebih besar dan inovatif.
"Kami mempercayai Xurya untuk melakukan instalasi PLTS Atap ini, mengingat Xurya memiliki portofolio yang beragam, tim yang berpengalaman, pelayanan yang sangat baik, juga alternatif penawaran yang menarik,” ujarnya pula.
Managing Director Xurya Eka Himawan mengatakan, pihaknya percaya bahwa kolaborasi dengan Jacobis ini akan memiliki dampak positif yang signifikan, baik terhadap lingkungan dan masyarakat, maupun menjadi inspirasi bagi perusahaan lain.
Terlebih, kata dia, melalui skema DP nol yang diprakarsai Xurya, Jacobis tidak hanya menjadi perusahaan yang ramah lingkungan, namun juga menikmati efisiensi cost langsung sejak hari pertama PLTS atap ini menyala.
Menurutnya, PLTS Atap Xurya yang telah beroperasi di pabrik Jacobis dapat menghasilkan energi sebanyak 1,1 juta kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan gas emisi karbon sebesar 980 ribu kilogram per tahun.
Ke depannya, Xurya juga memastikan PLTS Atap yang beroperasi di pabrik Jacobis dapat menghasilkan performa yang maksimal dan kualitas yang baik. Selama masa operasional PLTS Atap berlangsung, yaitu 20-25 tahun, Jacobis akan mendapatkan fasilitas operations & maintenance (O&M) secara rutin dari Xurya untuk memastikan performa dan kualitas PLTS Atap terjaga.
Melalui penggunaan PLTS Atap ini, Jacobis juga turut berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon setara penanaman lebih dari 13 ribu pohon per tahun atau setara dengan upaya menekan gas emisi karbon yang berasal dari 750 rumah.
Hingga saat ini, Xurya telah memiliki lebih dari 130 proyek PLTS Atap yang tersebar di Medan, Palembang, Lampung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Makassar.
Proyek PLTS Atap Xurya diperkirakan mampu memproduksi lebih dari 130 juta kWh energi bersih dan membuat lebih dari 3.100 ketersediaan lapangan pekerjaan hijau.
Baca juga: Bank Mandiri akan mengurangi pembiayaan ke sektor non ramah lingkungan
Baca juga: Menperin sosialisasi "eco-industrial park" di forum RI-Korea
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023