Malang (ANTARA News) - Korban ledakan gudang bahan produksi amunisi PT Pindad Turen di Kabupaten Malang, Tarmudi (38) warga Kedok Turen, mengalami luka bakar ditubuhnya mencapai 90 persen.
Menurut Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSSA Malang, dr Ari, Senin, saat ini korban sedang mendapatkan perawatan intensif dan sudah diisolasi di kamar 2 IRD dan dipasang alat bantu pernafasan.
"Jika seorang pasien mengalami luka bakar di jaringan kulit tubuhnya lebih dari 60 persen, maka kecil kemungkinan akan bisa selamat. Kalaupun sembuh membutuhkan waktu yangg cukup lama, dan itupun tidak bisa normal," ungkapnya ketika ditemui di RSSA Malang.
Sebelumnya, korban dibawa ke RS Panti Nirmala, karena kondisinya cukup parah dan kritis, maka dirujuk ke RSSA Malang.
Seperti diketahui, Senin (26/6) pagi sekitar pukul 09.30 WIB terjadi kebakaran yang berakhir dengan ledakan di gudang bahan produksi amunisi kaliber 5,5 PT Pindad Malang.
Namun, penjagaan ketat yang dilakukan pihak keamanan PT Pindad, membuat berbagai pihak, termasuk wartawan yang akan meliput dan memfoto peristiwa itu maupun konfirmasi soal kejadian tersebut, sempat bersitegang dengan penjaga keamanan.
Tampaknya, pihak Pindad enggan peristiwa naas tersebut diketahui secara luas oleh publik.
Konfirmasi baru bisa didapat dari Kepala Departemen Umum PT Pindad, Teguh Djoko setelah beberapa jam "nyanggong" (menunggu) di lokasi kejadian. Namun juga tidak banyak yang bisa dikorek seputar kejadian tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006