Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin (Unhas) menawarkan beragam inovasi alat kesehatan pada pertemuan bisnis (bussiness matching) Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia di Yogyakarta pada 9-10 Agustus 2023.
Direktur Inovasi dan Kekayaan Intelektual Unhas, Asmi Citra Malina SPi MAgr PhD, dalam keterangan tertulis yang diterima di Makassar, Kamis, mengatakan keikutsertaan Unhas yang pertama kalinya di ajang tersebut sebagai usaha hilirisasi inovasi alat kesehatan yang dikembangkan di kampus merah.
“Ada empat alat yang diperkenalkan dalam Gakeslab kali ini, yaitu ventilator non-invasif, exaschelaton jari tangan, masker hepa filter, dan mobile robot disinfektan, yang telah dikembangkan oleh Dr Eng Amijoyo (Dosen FT Unhas),” kata Citra.
Baca juga: Menkes minta dukungan untuk capai kemandirian alat kesehatan
Amijoyo memperkenalkan empat alat yang dapat digunakan dalam bidang kesehatan. Salah satu alat yang dibawa oleh Dosen Departemen Teknik Mesin Unhas itu adalah mobile robot disinfectant. Mobile robot ini adalah kombinasi dari berbagai komponen perangkat keras dan komputasi.
Alat ini menggunakan sinar UVC yang telah dikembangkan empat tahun lalu untuk mengantisipasi perkembangan COVID-19.
Radiasi ultraviolet merupakan pembersih patogen lingkungan, termasuk disenfeksi permukaan, instrumen, dan udara dengan radius 0,8 meter. Sinar UV menghancurkan ikatan molekul dalam DNA pada panjang gelombang tertentu sebagai bakterisid. "Alat ini juga dilengkapi dengan roda berputar, sehingga pergerakannya lebih luas dan variatif," ujar Amijoyo.
Amijoyo juga memperkenalkan alat lainnya, yaitu ventilator non-invasif. Ventilator yang dikembangkan dari hasil kerja sama dengan Rumah Sakit Unhas ini adalah mesin yang berfungsi untuk mendukung atau membantu proses pernapasan seseorang yang memiliki gangguan pernapasan, sehingga mereka dapat bernapas seperti orang normal.
“Teknologi ini dilengkapi dengan sensor air flow, yang mampu mencampur oksigen murni dengan udara di ruangan sekitar,” kata Amijoyo.
Tidak hanya itu, rasionya juga bisa diatur sesuai dengan kebutuhan pasien. Tujuan dari pengembangan dan pembuatan ventilator yang dilakukan pria kelahiran Makassar itu untuk menghasilkan produk ventilator dengan biaya rendah dan sesuai dengan standar medis.
Dua alat lainnya, yaitu exaschelaton jari tangan, digunakan untuk rehabilitasi medik, terutama untuk penderita penyakit stroke. Alat ini berfungsi untuk melatih jari pasien yang tidak berfungsi seperti biasa setelah mengalami stroke. Juga masker menggunakan hepa filter untuk digunakan di dunia industri, melindungi pekerja dari zat berbahaya di lingkungan kerja.
Baca juga: Mahasiswa UMM buat inovasi alat "Medical Check Up" Mandiri
Baca juga: ITS kembangkan alat deteksi dini COVID-19 melalui batuk
Tidak hanya Unhas, universitas besar, seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, hingga Universitas Sumatera Utara juga hadir dalam kegiatan ini. Selain universitas, kegiatan ini dihadiri lebih dari 30 perusahaan.
“Alhamdulillah, sudah ada beberapa perusahaan yang berpartner dan menyatakan diri akan menjadi mitra Unhas dalam pengembangan inovasi alat kesehatan ke depannya” ucap Citra.
Ia menuturkan pertemuan lanjutan dilakukan dengan perusahaan untuk membahas lebih dalam mengenai pengembangan inovasi Unhas. “Kerja sama yang akan dibangun bukan hanya sebatas pengembangan empat produk yang dibawa, juga mencakup seluruh inovasi yang dikembangkan di kampus merah,” paparnya.
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023