Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) menggiatkan Gerakan Aksi Bergizi di sekolah melalui pemberian tablet penambah darah kepada seluruh remaja putri untuk menekan angka stunting di provinsi ini.
"Dengan gerakan ini kami berharap setiap tahun angka stunting di DIY bisa turun 1,2 sampai 2 persen," kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes DIY Endang Pamungkasiwi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut Endang, pemberian tablet penambah darah perlu digencarkan mengingat angka anemia remaja putri di DIY masih cukup tinggi, sehingga kelak berisiko melahirkan anak stunting.
Baca juga: Kemensos & Komisi VIII DPR tangani kemiskinan ekstrem dan stunting DIY
Berdasarkan data terakhir pada 2023, angka anemia pada remaja putri di DIY mencapai 19 persen.
Selain anemia, menurut dia, remaja putri di DIY juga tidak sedikit yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) akibat belum optimalnya asupan gizi seimbang.
"Perilaku remaja putri kita terhadap asupan makanan bergizinya kan masih belum seperti yang kita harapkan, sehingga dibutuhkan suplemen untuk memperbaiki pola konsumsi mereka," kata dia.
Melalui Gerakan Aksi Bergizi di sekolah, lanjut Endang, Dinkes DIY bersama Dinas Kesehatan di kabupaten/kota juga berupaya membudayakan sarapan pagi serta aktivitas fisik bagi remaja.
Berdasarkan data Dinkes DIY, kata dia, prevalensi kasus stunting di DIY pada 2019 mencapai 21,04 persen, kemudian menjadi 17,3 persen pada 2021, dan kembali menurun pada 2022, menjadi 16,4 persen.
Baca juga: Bupati Sleman ikut bagikan telor pada kampanye cegah stunting
Baca juga: Dinkes DIY tangani kasus stunting dengan pendekatan siklus kehidupan
Selain Gerakan Aksi Bergizi di sekolah, menurut Endang, upaya menekan angka stunting juga digalakkan melalui Tim Percepatan Pengurangan Stunting (TPPS) di seluruh desa yang bertugas melakukan intervensi kesehatan dan non-kesehatan, antara lain terkait pemberian makanan tambahan, pemberian tablet atau multivitamin, serta pelayanan kesehatan lain.
"Pada 2024, kami berharap angka stunting di DIY bisa turun menjadi 14 persen," ujar dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023