Jakarta (ANTARA) - Tobatenun melalui Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna menghadirkan koleksi resort wear dengan teknik pencelupan dan pewarnaan alam yang diberi nama ‘Terbit’ untuk pertama kalinya.

Kontribusi ini mendorong optimalisasi pertumbuhan industri kreatif Indonesia dalam dunia sustainable fashion, dengan salah satu faktor kuncinya yaitu penggunaan pewarna alami dalam proses produksinya.

Founder & CEO Tobatenun Kerri na Basaria menyatakan Tobatenun terus berkomitmen untuk mempertahankan budaya, khususnya kain tenun Batak dengan pendekatan yang berkelanjutan.


Baca juga: Menkop UKM: Produk wastra Indonesia dapat pujian di Paris

"Melalui Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna, yaitu program kami dalam pengembangan komunitas yang fokus untuk riset terkait pewarnaan alam dan proses produksi yang memperhatikan lingkungan. Bersama Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna secara konsisten kami akan terus melakukan riset dan pengembangan terkait pewarnaan alami yang nantinya dapat digunakan untuk keseluruhan koleksi Tobatenun," ucapnya dalam keterangan yang diterima, Kamis.

Ia mengatakan koleksi ‘Terbit’ merupakan keberlanjutan aktivitas riset dan pengembangan desain. Tobatebun juga berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dengan mengajak masyarakat untuk membeli pakaian yang ramah lingkungan.

Menjadi koleksi resort wear pertama dari Tobatenun, ‘Terbit’ terinspirasi dari keindahan warna langit di pagi hari, menciptakan harmoni warna biru, putih, dan krem yang menawan. Melalui perpaduan warna-warna alam ini, Tobatenun mengembangkan serta menyalurkan kreativitas para mitra pewarna alam yang tergabung di Rumah Pewarnaan Alam Jabu Borna.

Model peragakan koleksi resort wear 'Terbit' dari Tobatenun (ANTARA/H.O Tobatenun)

Selain itu, koleksi 'Terbit' menggunakan berbagai macam teknik yaitu teknik pencelupan dan pewarnaan alam yang dipadukan dengan kain potongan-potongan kain tenun batak. Ini adalah komitmen Tobatenun untuk memaksimalkan keseluruhan kain agar terwujudnya sustainability dalam produksi produk mode.

Koleksi 'Terbit' dari Tobatenun digelar di Alun Alun Indonesia, Grand Indonesia pada 1-24 Agustus 2023. Tobatenun juga menghadirkan pameran tenun kreasi dan pewarnaan alam Jabu Borna.

CEO of Alun Alun Indonesia Catharina Widjaja, menyampaikan dukungannya untuk terus melestarikan budaya Indonesia dan mengapresiasi produk lokal.

“Kreasi terus mendukung para pelaku industri kreatif untuk terus melestarikan budaya Indonesia, berinovasi agar terus menciptakan kreasi baru dan dapat memberikan apresiasi, kecintaan, dan rasa bangga terhadap produk lokal, sehingga dapat terus menarik berbagai pengunjung lokal maupun mancanegara," ucap Catharina.

Pada peluncuran koleksi 'Terbit' ini, Tobatenun juga dengan bangga turut memamerkan karya-karya tenun kreasi yang bertajuk 'Pancarona' yang merupakan kolaborasi antara Tobatenun dan mitra partonun yang merupakan praktisi seni dalam rumah komunitas Jabu Bonang.

Tobatenun meyakini bahwa budaya harus terus berkembang dan berevolusi agar tetap lestari. Oleh karena itu, mengangkat kreativitas penenun menjadi salah satu upaya Tobatenun dalam mengembangkan dan mempertahankan seni tradisi bertenun.

Melalui upaya ini, Tobatenun berharap bahwa Tenun Batak dapat semakin bersaing dengan lebih baik di pasaran, memperoleh apresiasi yang lebih luas, dan terus berkembang dengan gemilang.

Baca juga: Tobatenun gelar pameran Tenun Batak di Adiwastra 2022

Baca juga: Cara Tobatenun lestarikan ulos dengan metode berkelanjutan

Baca juga: Tobatenun dan BRI Prioritas gelar forum menuju W20 Summit

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023