Kami sudah mendapatkan `profile stage` dari panitia lomba. Dari empat etape balapan di Filipina itu, mayoritas memang menyuguhkan medan tanjakan dengan ketinggian berbeda-beda,"
Surabaya (ANTARA News) - Tim Polygon Sweet Nice Surabaya menyiapkan para pebalap yang memiliki spesialisasi jalur tanjakan atau "climber" untuk menghadapi lomba balap sepeda internasional "Tour of Philippines" pada 11--16 April 2013.

Direktur Tim PSN Sastra Harijanto Tjondrokusumo kepada wartawan di Surabaya, Sabtu, mengatakan bahwa pebalap yang diturunkan timnya kali ini memang disesuaikan dengan profil jalur balapan yang sebagian besar melintasi rute tanjakan.

"Kami sudah mendapatkan `profile stage` dari panitia lomba. Dari empat etape balapan di Filipina itu, mayoritas memang menyuguhkan medan tanjakan dengan ketinggian berbeda-beda," katanya.

Tim PSN telah mendaftarkan lima pebalap untuk balapan tersebut, terdiri atas dua pebalap lokal Jimmy Pranata dan Dealton Prayogo, serta tiga pebalap asing, yakni Sergey Kuzmin (Kazakhstan), Edgar Nohales Nieto (Spanyol), dan Ryan Sherlock (Irlandia).

"Mayoritas pebalap yang kami turunkan adalah `climber` karena menginginkan hasil maksimal meskipun tidak ada target khusus yang dibebankan kepada mereka. Apalagi, kami baru pertama kali ikut balapan di Filipina," ujar Harijanto.

Selain faktor cuaca, lanjut Harijanto, pihaknya juga belum mengenal kondisi alam dan jalan yang digunakan pada balapan tahunan di Filipina tersebut.

Mengenai rute lomba, dia menjelaskan bahwa etape pertama sepanjang 180 kilometer dari Pagudpud menuju Aparri sudah langsung melewati medan tanjakan, kendati ketinggiannya hanya 300 meter di atas permukaan laut (dpl).

Balapan etape kedua Aparri-Cauayan merupakan rute terpanjang berjarak sekitar 200 kilometer dengan lintasan medan "rolling" dan satu tanjakan yang tidak begitu tinggi.

Kemudian etape ketiga Cauayan-Bayombong (104 kilometer) menyuguhkan dua tanjakan dan etape terakhir Bayombong-Baguio (132 kilometer) melintasi tiga tanjakan yang cukup berat.

"Etape terakhir sepertinya menjadi rute penentuan, karena garis finis berada di ketinggian 1.300 meter dpl. Rute ini membutuhkan kekuatan dan ketahanan fisik yang prima bagi semua pebalap," tambah Harijanto. (D010/D007)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013