Motornya ada pada Ayip. Sebagai kapten, ia mampu meredam emosi jika kondisi pemain mulai turun,"Semarang (ANTARA News) - Tim putra Jakarta Sananta Indocement semakin dekat menuju empat besar setelah menguras Jakarta Electric PLN 3-0 (25-15, 25-20, 25-23) pada laga seri terakhir putaran kedua kompetisi bola voli BSI Proliga 2013, Sabtu.
Kemenangan yang diraih Ayip Rizal dan kawan-kawan membuat nilai mereka tambah tiga poin menjadi 18. Sementara Jakarta Electric PLN tak bergerak dari juru kunci karena gagal merengkuh poin.
Pelatih Sananta Indocement, Ade Kelana, mengatakan kunci kemenangan anak asuhnya itu ada pada ketenangan tim. "Motornya ada pada Ayip. Sebagai kapten, ia mampu meredam emosi jika kondisi pemain mulai turun," kata Ade usai pertandingan.
Ayip mengakui untuk menghadapi Jakarta Electric PLN dibawah pelatih berpengalaman Viktor Laiyan membutuhkan strategi. Timnya sempat terbawa irama Electric PLN di awal permainan. Namun mereka mendapat momentum saat pemain asal Brazil, Igor Guiellen Goranves, memegang posisi spiker dan mendapat peluang untuk mencetak poin.
"Momentumnya saat itu. Rasa percaya diri tim pun meningkat," ujar Ayip. Igor memang tampil maksimal. Kehadirannya mampu membuat penampilan Sananta Indocement semakin ganas.
Saat poin-poin kritis di set ketiga, servis keras dari Igor tak mampu dihalau oleh tim Electric PLN sehingga kedudukan poin mereka yang selama pertandingan begitu ketat pecah 24-22.
Mental PLN terlanjur jatuh sehingga blok mereka yang kosong pun menjadi keuntungan bagi Sananta Indocement untuk mencuri poin lagi dan akhirnya mengunci kemenangan.
"Penampilan tim kami memang semakin menurun sejak di Gresik. Pertandingan kali ini, tosser kami feelingnya kurang bagus," jelas pelatih Electric PLN, Viktor Laiyan.
Viktor menilai tosser mereka, Joni Setiawan, yang harusnya menjadi "otak" tim tidak dapat membaca blok dari lawan. "Ia sering hanya fokus dibola tetapi tidak ke bloknya," tambahnya.
"Penampilan tim kami memang semakin menurun sejak di Gresik. Pertandingan kali ini, tosser kami feelingnya kurang bagus," jelas pelatih Electric PLN, Viktor Laiyan.
Viktor menilai tosser mereka, Joni Setiawan, yang harusnya menjadi "otak" tim tidak dapat membaca blok dari lawan. "Ia sering hanya fokus dibola tetapi tidak ke bloknya," tambahnya.
Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013