Pesantren biasanya mengarahkan masyarakat supaya tidak terjadi polarisasi, pembelahan

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menekankan pondok pesantren memiliki peran untuk mencegah terjadinya polarisasi dalam masyarakat saat pemilihan umum.

Hal itu disampaikan Wapres dalam keterangannya di sela kunjungan kerja di Sumenep, Jawa Timur, Rabu, sebagaimana dipantau dalam tayangan video yang diterima di Jakarta.

“Pesantren biasanya mengarahkan masyarakat supaya tidak terjadi polarisasi, pembelahan,” kata Wapres.

Wapres menyampaikan prinsip yang dibangun pesantren adalah mencintai tanah air sebagian dari iman.

Oleh karena itu, kata Wapres, pesantren harus selalu berupaya menjaga tanah air misalnya dengan cara ikut memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tidak terjadi benturan dalam memilih calon pemimpin bangsa.

Baca juga: Wapres tegaskan pesantren harus jadi pusat peradaban Islam

Baca juga: Wapres minta penyelenggaraan pendidikan perhatikan kearifan lokal

Lebih jauh Wapres mengatakan bahwa pesantren sendiri, dalam hal ini kiai dan ulama, selalu memilih calon pemimpin terbaik dari yang baik, yakni yang memenuhi sedikitnya tiga kriteria yaitu kelebihan, kelayakan dan yang paling membawa mashlahat.

“Kriterianya tiga ini. Kalau ada (calon pemimpin) yang unggul, (tetapi) memilih yang tidak unggul, itu tidak boleh. Kemudian kalau dia tidak memilih yang terbaik padahal ada yang terbaik, dia dianggap berkhianat pada Allah dan rasul-Nya,” ujar dia.

“Nah bagaimana yang terbaik itu lah biasanya kiai-kiai punya (pilihan) sendiri. Itu biasanya bisik-bisik (tidak diutarakan ke publik). Kiai tidak mengumumkan, tidak dengan bahasa terang, bahasa isyarat saja,” tambahnya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2023