Beijing (ANTARA News) - Situasi lapangan di Korea Utara normal dan tenang, kendati ketegangan memuncak di Semenanjung Korea dan ada peringatan Pyongyong kepada kedubes-kedubes asing untuk hengkang dari Utara.
Kesaksian ini disampaikan para turis dan pemandu wisata ke negeri tersebut, tulis kantor berita AFP, Sabtu.
Beberaja jam lalu Utara mengeluarkan peringatan bahwa mereka tak bisa menjamin keamanan kedubes-kedubes asing jika perang pecah.
Namun para turis tetap mengunjungi sebagian besar wilayah negeri terisolir itu, tetapi beberapa kelompok turis balik lagi ke Beijing Sabtu ini.
"Kami senang bisa kembali namun kami tidak merasakan kengerian sewaktu berada di sana," kata Tina Krabbe, dari Denmark, yang tinggal di Korea Utara selama lima hari. "Tidak terasa ada ketegangan di kota. Kami sungguh baik-baik saja."
Seorang turis Hongkong berusia 15 tahun yang tur belajar ke Korea Utara menambahkan, "Ibuku mengira perang atau sebangsa itu tengah berkecamuk."
"Namun yang kami lihat segalanya damai. Sama sekali tak ada konflik...tak ada kekacauan."
Para turis ini mengaku mereka bisa menonton siaran berita dari BBC di hotel-hotel yang diperuntukan bagi orang asing.
Sepasang pria dan wanit beraksen Amerika, dengan hanya membawa tas tanpa cenderamata, menolak diwawancarai dan mengatakan mereka dilarang berbicara kepada media.
Nicholas Bonner, pendiri Koryo Tours, yang mengorganisasi perjalanan ke Korea Utara sejak 20 tahun lalu dan baru saja mengunjungi negeri itu pekan lalu, mengatakan kehidupan di sana berjalan normal seperti biasa.
Kepada AFP dia mengatakan orang-orang Korea Utara tetap beraktivitas seperti biasa, pariwisata juga terus berlangsung, sementara penduduknya sangat ramah. "Semua orang hanya berharap ketegangan ini berakhir."
Turis Barat ke Korea Utara tetap sedikit jumlahnya. Keterasingan Korea Utara sangat menarik untuk dikunjungi turis-turis ini.
Pemanda wisata Koryo Tours Amanda Carr, pergi ke negeri ini sekali sebulan, dan baru saja kembali Sabtu ini dari dua hari berwisata. Dia mengatakan saat ini tidak jauh berbeda dari sebelumnya.
"Hari libur kemarin orang-orang mengerjakan hal yang umum mereka kerjakan sewaktu libur, menghabiskan waktu bersama keluarga, semua orang mengerjakan kehidupan rutinnya biasanya jalan-jalan," kata dia.
Namun turis-turis tak bisa menggunakan ponsel 3G untuk mengakses Internet, demikian AFP.
Kepada Amanda Carr, "para pemandu lokal berkata pada dia bahwa orang Korea Utara sama seklai tidak takut dan tidak khawatir, mereka yakin negaranya kuat dan pemimpinnya cukup kuat untuk menuntun mereka ke jalan yang benar".
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
korea ta gentar tekanan