Tokyo (ANTARA News) - AS akan mempertimbangkan penggelaran rudal-rudal pencegat Patriot di Jepang karena kekhawatiran Korea Utara (Korut) akan meluncurkan sebuah rudal jarak jauh, kata Badan Pertahanan, Senin. Penggelaran rudal-rudal Kemampuan Canggih Patriot 3 (PAC-3) di gugusan pulau selatan Okinawa akan merupakan pertama kali militer AS menggelar rudal permukaan ke udara di Jepang. Suratkabar Yomiuri Shimbun, yang mengutip sumber-sumber pemerintah yang tidak disebut namanya, mengatakan Washington mengemukakan kepada Tokyo pada pertemuan tingkat kerja 17 Juni di Hawaii tentang rencana menempatkan tiga sampai empat rudal Patriot di pangkalan-pangkalan Okinawa. Pasukan tambahan AS yang berjumlah 500 sampai 600 personil juga akan dikirim bersama dengan rudal-rudal PAC-3 akhir tahun ini, kata suratkabar Jepang yang paling laris itu. Tokyo berencana akan menyetujui penggelaran itu kendatipun diperkirakan akan menimbulkan kecaman penduduk Okinawa, yang menampung 75 persen fasilitas militer AS di Jepang, katanya. Sekitar 8.000 dari 20.000 tentara AS di Okinawa akan dipulangkan pada tahun 2012 berdasarkan satu perjanjian yang disetujui baru-baru ini. Badan Pertahanan Jepang membenarkan bahwa kedua negara sedang melakukan perundingan mengenai penggelaran rudal-rudal Patriot. "Jepang dan AS sedang melakukan perundingan," kata seorang jurubicara Badan Pertahanan. "Tapi tidak ada rincian akhir dan mereka tidak dapat dikonfirmasikan sekarang karena perundingan masih berlangsung." Para pejabat AS dan Asia mengatakan Korut sedang mempersiapkan untuk meluncurkan rudal Taepodong-2, yang dapat menghantam Alaska atau mungkin Hawaii, di tengah kemacetan masalah program nuklir negara komunis itu. Jurubicara itu mengatakan badan tersebut sedang mempertimbangkan sebuah laporan Badan Riset Kongres bahwa Korut berencana akan mengambangkan sebuah rudal yang lebih kuat, Taepodong-X, yang dapat mencapai seluruh daratan AS. Rudal-rudal Patriot dapat menghadang Rudal Nodong Korut, yang memiliki jangkauan tembak sekitar 1.500km, hampir akurat tapi diperkirakan kurang efektif dalam mencegat rudal Taepodong jarak lebih jauh. Korut menembakkan sebuah rudal Nodong tahun 1991 dan lima tahun kemudian meluncurkan sebuah Taepodong-1 melewati Jepang dan kemudian jatuh di Samudra Pasifik. Korut, yang tahun lalu menyatakan bahwa pihaknya memiliki senjata nuklir, dianggap luas sebagai berusaha menekan AS di tengah kebuntuan perundingan perlucutan senjata nuklir negara itu.(*)
Copyright © ANTARA 2006