“Parlemen diharapkan dapat mengatasi polarisasi antarnegara yang telah menghambat kerja sama internasional. Terkait hal ini, di dalam negeri, parlemen dapat berperan besar dalam mempengaruhi politik domestik agar lebih mengedepankan kolaborasi antarnegara,” kata Puan saat menyampaikan pidato penutupan Sidang Umum AIPA Ke-44 di Jakarta, Rabu.
Sebab, kata dia, politik domestik dapat berdampak nyata pada stabilitas regional, bahkan global. “Kita melihat politik domestik bahkan dapat menyebabkan ketegangan internasional,” imbuhnya.
Untuk itu, Puan menyebut parlemen negara anggota AIPA dapat memberi panduan bagi negara anggota ASEAN tentang arah politik luar negerinya agar mengedepankan kolaborasi, dan tidak menambah fragmentasi global.
“Melalui cara ini, parlemen anggota AIPA dapat berkontribusi positif dalam mendorong koordinasi berbagai kebijakan di ASEAN,” ucapnya.
Menurut dia, Sidang Umum AIPA Ke-44 membuktikan pula bahwa diplomasi parlemen terbukti relevan untuk menjaga perdamaian, membangun kepercayaan, dan menurunkan ketegangan geopolitik di kawasan.
Selanjutnya, ujarnya lagi, parlemen negara anggota AIPA perlu bersinergi dengan pemerintah dalam merubah berbagai tantangan global menjadi peluang.
“Kita perlu memastikan hasil kerja ASEAN selalu berorientasi aksi (action-oriented) diantaranya untuk mengatasi kemiskinan, ketimpangan, menciptakan lapangan kerja, serta memberi akses pelayanan kesehatan dan pendidikan berkualitas bagi rakyat,” tuturnya.
Puan menambahkan bahwa sebagaimana tema ASEAN 2023 yakni “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth, maka ASEAN perlu menjadi motor penggerak ekonomi dunia.
“Untuk menjadi engine of global growth, maka ASEAN perlu memperdalam integrasi ekonominya, dan ASEAN perlu menjadi bagian lebih besar dari rantai pasok global,” ujarnya.
Untuk itu, dia mengingatkan bahwa keamanan dan kesejahteraan kawasan Asia Tenggara pun akan berkontribusi bagi perdamaian dan kesejahteraan global.
“Saya berharap kita membawa komitmen AIPA ke-44, dan menterjemahkan ke dalam tindakan konkret di ruang sidang Parlemen di negara kita masing-masing. Mari kita gunakan kesempatan ini sebagai upaya mewujudkan ASEAN yang lebih solid,” kata dia.
Sidang Umum Ke-44 AIPA merupakan salah satu puncak keketuaan DPR RI di AIPA menyusul presidensi DPR sebagai Ketua AIPA pada tahun 2023, sejalan dengan keketuaan Indonesia di ASEAN.
Sidang Umum Ke-44 AIPA yang digelar di Jakarta Senin (7/8) hingga Rabu (9/8) itu mengusung tema Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN atau parlemen yang responsif untuk ASEAN yang stabil dan sejahtera.
Selain sembilan anggota ASEAN, kecuali Myanmar, Sidang Umum Ke-44 AIPA juga dihadiri 18 negara pengamat (observer) dan tamu, serta perwakilan sembilan organisasi internasional. Total delegasi yang mengikuti sidang umum mencapai 568 orang.
Baca juga: Puan: Pemuda ASEAN punya potensi agen perubahan positif
Baca juga: Puan minta WAIPA upayakan politik yang inklusif kepemimpinan perempuan
Baca juga: Puan: AIPA jadi contoh penanganan permasalahan global
Baca juga: Buka Sidang Umum AIPA, Ketua DPR Tekankan Agenda-Agenda Strategis yang Perlu Jadi Perhatian
Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023