Beijing (ANTARA) - Indeks harga produsen (producer price index/PPI) China, yang mengukur biaya barang saat siap keluar dari pabrik, turun 4,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Juli, tunjuk data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Rabu (9/8).
Penurunan tersebut menyempit dari penurunan 5,4 persen yang tercatat pada Juni. Dalam basis bulanan, PPI pada Juli turun 0,2 persen. Penurunan bulanan ini juga menyempit dari penurunan 0,8 persen yang tercatat pada Juni, ungkap data NBS.
Karena pengaruh sejumlah faktor, seperti produksi dan suplai domestik yang cukup, serta peningkatan permintaan di beberapa industri, penurunan PPI menyempit pada Juli, baik secara bulanan maupun tahunan, ujar pakar statistik NBS Dong Lijuan.
Pada basis bulanan, PPI Juli untuk pertambangan dan pemurnian (beneficiation) batu bara turun 2 persen, sedangkan untuk peleburan dan penggulungan logam besi turun 0,1 persen, kata Dong.
Akibat kenaikan harga minyak mentah dan logam nonbesi di pasar internasional, PPI Juli untuk industri ekstraksi minyak dan gas naik 4,2 persen, sementara industri peleburan dan penggulungan logam nonbesi naik 0,4 persen, lanjut Dong.
Sementara itu, PPI Juli untuk manufaktur komputer naik 0,4 persen, sedangkan harga manufaktur sektor baterai lithium-ion naik 0,3 persen. Harga industri tekstil, pakaian, dan garmen naik 0,6 persen.
PPI untuk manufaktur semen dan manufaktur kaca masing-masing turun 6,5 persen dan 2,9 persen, papar data NBS.
Dalam tujuh bulan pertama 2023, PPI tersebut turun 3,2 persen (yoy), tunjuk data itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023