Itu jelas bahwa pasar tenaga kerja AS tidak bisa lagi dipandang sebagai membaik...
New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS jatuh terhadap sebagian besar mata uang utama, Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah laporan lapangan pekerjaan mengecewakan menunjukkan kebijakan uang longgar Federal Reserve mungkin belum dapat membalikkan keadaan dalam waktu dekat ini.
Pada Jumat pukul 21.30 GMT (Sabtu pukul 04,30 WIB), euro diperdagangkan di 1,2990 dolar, naik dari 1,2934 dolar pada akhir Kamis. Dolar juga melemah terhadap pound Inggris dan franc Swiss, demikian laporan AFP.
Pengecualian adalah yen Jepang, yang terus menunjukkan pelemahan terhadap mata uang utama lainnya setelah Bank Sentral Jepang (BoJ) mengumumkan kebijakan moneter sangat agresif pada Kamis (4/4).
Dolar diperdagangkan pada 97,54 yen, naik dari 96,33 yen pada Kamis, sementara euro dibeli 126,70 yen, naik dari 124,60 yen.
Beberapa analis menyatakan guncangan pada laporan lapangan pekerjaan AS, Jumat, yang menunjukkan AS hanya menambahkan 88.000 pekerjaan pada Maret, kurang dari setengah jumlah yang diperkirakan.
"Data telah mulai mengubah beberapa minggu terakhir menjadi kurang cerah bagi ekonomi terbesar dunia ini, tetapi tidak ada yang memperkirakan akan melihat laporan pasar tenaga kerja Maret tersebut berkualitas buruk," kata Christopher Vecchio, analis mata uang di DailyFX.
"Itu jelas bahwa pasar tenaga kerja AS tidak bisa lagi dipandang sebagai membaik, tetapi sebaliknya, hanya nyaris menapak air," kata Vecchio.
Pound Inggris diperdagangkan pada 1,5337 dolar, naik dari 1,5237 dolar pada akhir Kamis. Dolar diambil 0,9356 franc Swiss, turun dari 0,9396 franc.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013