Jakarta (ANTARA) - Corporate Secretary PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Gunawan A. Hartoyo mengungkapkan, perseroan masih terus mengkaji serta belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yang melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
“Sehubungan dengan pemberitaan di media tentang aksi korporasi yang akan dilakukan terhadap UUS BTN yang melibatkan BSI, kami sampaikan bahwa hingga saat ini kami belum membuat keputusan apapun terkait hal tersebut,” kata Gunawan melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Dalam berbagai pemberitaan, telah diinformasikan bahwa salah satu bank dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) bermaksud untuk mengakuisisi bank yang mana BSI akan terlibat menjadi pemegang saham di bank tersebut. Hal itu untuk menindaklanjuti rencana spin off UUS oleh bank tersebut.
Baca juga: BSI gandeng Kemenkeu dan Kementerian ATR/BPN dalam lelang serentak
Sebagai perusahaan terbuka, BSI senantiasa tunduk pada ketentuan Pasar Modal, yang mana informasi material baru akan dipublikasikan jika telah ada kepastian, dalam rangka mendukung prinsip keterbukaan informasi bagi pemegang saham.
Gunawan menilai, saat ini BSI tengah fokus untuk memperkuat bisnis secara organik guna mendukung visi menjadikan BSI sebagai salah satu top ten global Islamic Bank.
Seperti diketahui, pada kuartal I-2023, BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih hingga 47,6 persen (yoy) menjadi Rp1,46 triliun. Capaian laba bersih tersebut berasal dari pendapatan jual beli Rp2,98 triliun, pendapatan dari bagi hasil Rp1,39 triliun, pendapatan dari ijarah - bersih Rp56,18 miliar, serta pendapatan usaha utama lainnya Rp964,73 miliar.
Baca juga: BSI salurkan KUR Rp1,9 triliun di Aceh hingga Juli
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023