kolaborasi ini adalah wujud nyata semangat Semarang Bergerak Bersama untuk memajukan Kota SemarangJakarta (ANTARA) -
“Beragam layanan di Rumah Anak Sigap ditujukan untuk memastikan bahwa setiap anak usia 0-3 tahun berkembang sesuai dengan usia mereka dan siap bersekolah, untuk memastikan setiap anak dapat berkembang sesuai dengan usia, penting memberikan edukasi kepada orang tua mengenai praktik pengasuhan yang tepat," ujar Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation Eddy Henry dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Eddy menjelaskan, Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik), serta terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.
Rumah Anak Sigap di Semarang berkolaborasi dengan Rumah penanganan stunting lintas sektor bagi bayi di bawah dua tahun (Rumah Pelita), program intervensi Pemerintah Kota Semarang dalam upaya penanganan stunting dari hulu ke hilir.
Baca juga: Pemprov Jateng luncurkan buku pedoman penurunan stunting
Baca juga: Ganjar terus intervensi penanganan tengkes di Jateng
“Modal penting bagi tumbuh kembang anak adalah pengasuhan yang optimal, karena ketika anak tidak mendapatkan itu, tumbuh kembang mereka dapat terganggu sehingga risiko tumbuh menjadi anak stunting menjadi lebih tinggi. Ini yang coba kita cegah, dengan meningkatkan kualitas pola pengasuhan orang tua.” ucapnya.
"Rumah Anak Sigap dan Rumah Pelita akan menjadi contoh, menjadi salah satu legacy dalam program pengasuhan anak usia 0-3 tahun dan penurunan angka stunting di Kota Semarang," kata Hevearita.
Baca juga: Ganjar ingatkan kades soal target penurunan kemiskinan dan tengkes
Baca juga: Dinkes Jateng kuatkan deteksi dini dan pencegahan balita stunting
Dia juga mengatakan, Pemerintah Kota Semarang sangat mengapresiasi upaya Tanoto Foundation atas dukungan di bidang pengasuhan, pendidikan, dan kesehatan ini.
"Kolaborasi ini adalah wujud nyata semangat Semarang Bergerak Bersama untuk memajukan Kota Semarang. Setelah diresmikan, diharapkan Rumah Anak Sigap dan Rumah Pelita selalu siap memberikan pelayanan kepada masyarakat Kecamatan Semarang Utara," tuturnya.
Saat ini, prevalensi stunting di Kota Semarang mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2022, angka stunting di Kota Semarang menurun menjadi 10,40 persen dari sebelumnya 16,40 persen di 2021 (SSGI).
Terdapat empat Rumah Anak Sigap yang menjadi kolaborasi Tanoto Foundation bersama Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yaitu di Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Tegal.
Baca juga: Pemkot Semarang: Rumah Sigap optimalkan penanganan stunting
Baca juga: Duta AASH: Peran ayah dalam keluarga sangat penting cegah stunting
Baca juga: Perwakilan BEM UI pengabdian masyarakat di Belu untuk atasi stunting
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023