Saya sudah memerintahkan pihak instansi terkait untuk secepatnya mengevakuasi korban longsor tersebut,"Palembang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menyatakan rasa prihatin atas terjadinya bencana alam tanah longsor di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Jumat pukul 10.00 WIB menyebabkan sepuluh korban pekerja tambang tertimbun.
"Saya sudah memerintahkan pihak instansi terkait untuk secepatnya mengevakuasi korban longsor tersebut," kata gubernur kepada wartawan di Palembang, Jumat malam.
Namun, pihaknya meminta dinas terkait tidak hanya memberikan bantuan saja, tetapi bagaimana melakukan pencegahan secara dini terhadap daerah-daerah rawan akan bencana baik tanah longsor maupun banjir.
Apalagi, setiap kabupaten dan kota di Sumsel sudah diberikan peta potensi bencana sehingga harus lebih waspada terhadap kemungkinan yang terjadi.
Untuk kejadian di OKU Selatan ini pihaknya turut prihatin atas bencana tersebut, dan memang kabupaten itu daerahnya rawan longsor karena juga terdapat dataran tinggi.
Selain itu pihaknya juga telah menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel segera turun ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban yang belum ditemukan.
Hal lebih penting lagi, katanya, bantuan harus diberikan agar keluarga dan masyarakat yang tertimpa musibah tanah longsor menjadi terbantu.
Selaian itu kejadian tersebut harus ditindaklanjuti dan diantisipasi supaya tidak terulang lagi.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumsel telah menurunkan tim dan SAR untuk mengevakuasai korban tertimbun yang belum ditemukan.
Tim tersebut disertai peralatan lengkap sekaligus bantuan logistik termasuk dana untuk para korban tanah longsor.
Berdasarkan informasi yang dihimpun telah terjadi tanah longsor di Desa Tanjung Baru Kecamatan Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sumsel, Jumat pagi, mengakibatkan enam korban tewas, dan empat lagi berhasil diselamatkan.
Namun, dari enam korban yang diperkirakan semuanya tewas baru dua berhasil dikeluarkan dari timbunan tanah dan bebatuan.
Data di lokasi kejadian menyebutkan, enam korban yang meninggal dunia itu adalah Suhaimi, Wisit, Dirja, Gino, Sami dan Iwan. Sedangkan korban yang berhasil diselamatkan tim evakuasi masing-masing Suwanto, Herianto, Irul dan Anwar.
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013