Lombok (ANTARA) - Sebagai bentuk komitmen kepedulian BUMN terhadap kelestarian lingkungan, 8 perusahaan BUMN di antaranya Pegadaian, Indonesia Re, Garuda Indonesia, Danareksa, AirNav, Askrindo, Jasa Tirta II, dan Damri menggelar acara sosialisasi dan literasi mengenai pengelolaan sampah kepada masyarakat Lombok-NTB, pada Selasa (08/08).


Setelah kegiatan pembuka, BUMN berpencar ke beberapa titik di antaranya Dusun Mong 1, Dusun Kuta 2, Dusun Ujung Daye, dan Dusun Sekar Kuning untuk melakukan sosialisasi pemilahan sampah. Kehadiran kolaborasi ini disambut baik oleh masyarakat dengan membawa konsep Memilah Sampah Menabung Emas, yang dapat memberikan added value bagi masyarakat khususnya para ibu rumah tangga. Bagaimana tidak, sampah rumah tangga yang sebelumnya dibuang, kini dapat ditukar dengan emas.


Direktur Eksekutif Forum TJSL, I Gede Arimbhawa Yasa mengatakan “Kesuksesan program Bank Sampah Putri Nyale tidak lepas dari peran serta masyarakat dalam menjalankan program. Masyarakat harus terus didukung untuk mulai melakukan pemilahan dari rumah, sehingga muncul awareness agar sampah tidak lagi di buang ke sungai-sungai melainkan di pilah sehingga malah meningkatkan ekonomi masyarakat.”


Kegiatan di 4 Dusun tersebut merupakan strategi perluasan dampak Bank Sampah Putri Nyale, dengan menjadikan dusun-dusun tersebut bank sampah satelit (unit) yang akan menginduk di Bank Sampah Putri Nyale. Pengambilan sampah akan dilakukan 2 kali dalam 1 minggu melalui penjemputan rutin.


“Saya mengucapkan terimakasih kepada Kolaborasi BUMN yang terlibat, atas seluruh support dan dukungannya. Melalui bantuan mobil yang diberikan, akan mempermudah kami dalam melakukan penjemputan sampah ke lokasi nasabah dan dusun satelit. Terlebih lagi, harapannya kami semakin giat dalam melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat peduli terhadap lingkungan” Kata Hanillah, Direktur Bank Sampah Putri Nyale.


Ke depan, 8 BUMN ini akan melakukan pendampingan lanjutan selama 6 (enam) bulan kepada bank sampah Putri Nyale, untuk mengelola bank sampah satelit yang telah ditentukan, sekaligus untuk pengembangan SDM kepengurusan bank sampah.


“Keberhasilan kolaborasi akan ditentukan oleh keberlanjutan program ini. Semakin banyak masyarakat yang peduli terhadap kebersihan lingkungan dan membuat kawasan Mandalika semakin bersih, maka dapat mengundang banyak kunjungan wisatawan untuk melihat salah satu destinasi prioritas wisata di Indonesia ini” Direktur Eksekutif Forum TJSL.


Sebelumnya, puluhan ton sampah menumpuk di kawasan wisata Mandalika, setiap kali perhelatan besar kelas dunia digelar sejak 2022 lalu. Mulai saat itulah, 8 BUMN ini menginisiasi pembentukan skema Bank Sampah untuk dapat mengelola sampah yang menumpuk, sekaligus memperkenalkan program "Memilah Sampah Menabung Emas" yang dimiliki oleh Pegadaian.


Terbukti, sejak didirikan pada Maret 2022 lalu, Bank Sampah Putri Nyale berhasil menunjukan dampak positif. Sebanyak 111 orang nasabah bank sampah berhasil mereduksi hampir 4 ton sampah rumah tangga, yang jika disetarakan, nominal tersebut dapat menurunkan CO2 sebesar 39,7 Kg dan CH4 16,0 Kg. Hal ini mambangun optimisme para BUMN kolaborator agar Bank Sampah dapat memberi dampak yang lebih besar bagi kesehatan lingkungan di masa depan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023