Beijing (ANTARA) - Para peneliti China mencetak rekor baru dengan meningkatkan efisiensi konversi daya sel surya perovskite hingga 25,4 persen, menurut sebuah artikel penelitian yang dipublikasikan baru-baru ini dalam jurnal Science.
Sebagai sel surya generasi ketiga, sel surya perovskite memiliki batas atas dengan efisiensi tinggi, biaya rendah, dan karakteristik fisik yang fleksibel. Sel surya perovskite dianggap sebagai sebuah material baru yang revolusioner.
Kendati demikian, efisiensi produksi listrik dari sel perovskite saat ini belum mencapai level wafer silikon fotovoltaik tradisional, kata Ye Fangyuan, seorang doktor dari Universitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi China Timur (East China University of Science and Technology/ECUST) sekaligus salah satu penulis utama artikel penelitian tersebut.
Oleh arena itu, para peneliti kini sedang mengeksplorasi cara untuk menjadikan sel perovskite lebih efisien.
Banyak material hole-transport yang digunakan dalam sel surya perovskite yang terinversi bersifat terlalu hidrofobik untuk membasahi prekursor perovskite atau dapat bereaksi dengan perovskite, yang menyebabkan buried interface di antara lapisan-lapisan ini menghasilkan kecacatan yang membatasi kinerja.
Para peneliti dari ECUST melaporkan sebuah transporter lubang molekuler amfifilik, asam fosfonat, yang membentuk sebuah lapisan bawah yang sangat basah untuk deposisi perovskite, yang memungkinkan film perovskite berkualitas tinggi dengan kecacatan yang diminimalkan pada buried interface.
Film perovskite yang dihasilkan mencapai efisiensi konversi daya sebesar 25,4 persen dengan tegangan sirkuit terbuka 1,21 volt.
Transporter lubang molekuler cocok untuk sel perovskite maupun sel surya polimer organik.
Selain digunakan untuk tenaga fotovoltaik, sel perovskite juga dapat digunakan untuk fotovoltaik dalam ruangan dan perangkat wearable untuk memfasilitasi kehidupan masyarakat, imbuh Ye.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2023