Stuttgart (ANTARA News) - Sebelum Piala Dunia dimulai Sven-Goran Eriksson mengatakan Inggris bisa menjadi juara, dan hanya sedikit orang yang menganggap serius pernyataan pelatih asal Swedia itu. Puluhan tahun penuh kekecewaan setelah berhasil merebut Piala Dunia 1966 menyebabkan hanya seorang suporter sejati lah yang berani bermimpi Inggris bisa berjaya kembali. Tidak banyak yang berubah pikiran meski Inggris lolos ke perempatfinal Piala Dunia untuk keduakalinya berturut-turut, usai dengan susah payah menundukkan Ekuador 1-0, Minggu. Eriksson, seperti banyak pelatih lainnya, akan menekankan kemenangan timnya, meski bermain dibawah standar, sebagai poin positif. Namun hanya sedikit tanda-tanda positif yang menunjukkan mereka bisa terus melaju dan mengangkat trofi pada 9 Juli nanti. Meski bermarkas di Baden-Baden, daerah Jerman yang terkenal akan semburan mata airnya, Inggris hanya sedikit "menyembur" di Jerman dan kembali harus berjuang keras untuk meningkatkan performa mereka dalam udara yang panas. Gol Menakjubkan Dibutuhkan tendangan bebas khas David Beckham, yang membuat kiper Ekuador Cristian Mora hanya menerpa udara kosong, untuk mengangkat mereka seperti yang dilakukannya saat mengalahkan Yunani untuk meloloskan Inggris ke Piala Dunia 2002. Eriksson memilih untuk memenuhi lapangan tengah, menempatkan Michael Carrick sebagai gelandang bertahan, dan membiarkan Wayne Rooney sendirian di depan. Taktiknya itu, meski pada menit-menit awal Carlos Tenorio seharusnya bisa mencetak gol memanfaatkan kesalahan lini belakang Inggris, berhasil melumpuhkan tim Amerika Selatan tersebut tetapi pemain Inggris jelas kurang kreativitas. Hasilnya adalah 90 menit yang membosankan, hanya sedikit aksi di depan gawang, umpan yang tidak akurat, jegalan berbahaya dan terlalu banyak membuang waktu, serta enam kartu kuning yang dikeluarkan oleh wasi asal Belgia, Frank De Bleeckere. Rooney menghasilkan satu momen menarik ketika ia menahan umpan panjang di sisi kiri dan kemudian mengecoh kapten Ekuador Ivan Hurtado, namun penyerang itu lebih banyak tampak frustrasi sepanjang pertandingan. Ia sempat meneriaki hakim garis setelah tidak memberinya tendangan bebas. Gol Beckham pada menit 60 seharusnya bisa membuat Ekuador keluar menyerang tetapi pasukan Luis Fernando Suarez itu hanya sedikit membuat terobosan. Tendangan spekulasi gelandang Edwin Tenorio yang melambung jauh dari jarak 45 meter menunjukkan kurangnya amunisi Ekuador. Inggris akan menghadapi pemenang pertandingan Minggu malam (Senin dini hari WIB) antara Belanda dan Portugal. Pada empat pertandingan sebelumnya, Inggris bermain melawan peringkat 16 dunia (Swedia), 33 (Paraguay), 39 (Ekuador) dan 47 (Trinidad & Tobago). Kini mereka akan menjalani ujian sesungguhnya dengan menghadapi lawan yang menempati peringkat 10 besar FIFA (Belanda peringkat tiga dan Portugal peringkat tujuh), Reuters melaporkan.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006