Ini bukan persoalan mudah bagi sebuah institusi negara yang menyelidiki anggotanya sendiri

Jakarta (ANTARA News) - Pengamat Intelijen dari Universitas Indonesia Stepi Anriani memberikan apresiasi atas keberhasilan Tim Investigasi TNI AD yang mengungkap pelaku penyerbuan ke Lembaga Pemasyarakatan Cebongan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Keberanian Tim Investigasi TNI AD mengungkap keterlibatan oknum anggotanya patut diacungi jempol. Ini bukan persoalan mudah bagi sebuah institusi negara yang menyelidiki anggotanya sendiri," kata Stepi Anriani, di Jakarta, Jumat.

Sebelumnya, Tim Investigasi TNI AD mengumumkan hasil investigasinya yang menyimpulkan, pelaku penyerbuan ke Lapas Cebongan di Sleman, Yogyakarta, adalah oknum anggota Kopasus.

Ketua Tim Investigasi TNI AD, Brigjen TNI Unggul K Yudhoyono, menyebutkan, ada sebanyak 11 oknum anggota TNI yang mendatangi Lapas Cebongan pada Sabtu (23/3) dini hari.

Menurut Stepi Anriani, Tim Investigasi TNI AD telah bekerja profesional yang berhasil mengungkap pelaku penyerbuan ke Lapas Cebongan di Sleman, hanya dalam waktu 17 hari.

Menyelidiki dan mengungkapkan ke publik keterlibatan oknum anggota TNI, menurut dia, bukan persoalan mudah sehingga patut diapresiasi dan diacungi jempol. "Apalagi, sembilan orang pelaku di antaranya menyatakan siap bertanggung jawab. Ini sikap yang patut dihargai," katanya.

Peneliti dari Democracy Integrity and Peace (DIP) ini berharap, sikap transparan ini bisa dipertahankan oleh TNI AD dalam pengungkapan kasus-kasus yang diduga melibatkan anggotanya dan diikuti oleh angkatan lainnya seperti TNI AL, TNI AU, maupun Kepolisian.

Stepi juga mengimbau kepada Mabes TNI untuk memproses secara adil pelaku penyerbuan tersebut di Pengadilan Militer. Namun di sisi lain, Stepi juga mengimbau, agar Polri lebih serius aksi premanisme di berbagai daerah sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013