Sidoarjo (ANTARA News) - Jumlah warga yang mengungsi akibat permukiman mereka terendam luapan lumpur panas dari lokasi pengeboran Blok Banjar Panji I milik PT Lapindo Brantas Inc di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo, Jatim, hingga Senin dilaporkan sekitar 1.400 kepala keluarga atau lebih kurang 5.651 jiwa.
Data yang dihimpun dari Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Pemkab Sidoarjo menyebutkan pengungsi terdiri dari 1.121 KK (4.944 jiwa) di lokasi penampungan Pasar Porong Baru dan sisanya 189 KK (707 jiwa) tinggal di Balai Desa Reno Kenongo.
Pada Minggu (25/6), sebanyak 72 KK atau sekitar 276 jiwa warga Desa Kedung Bendo, Kecamatan Porong bergabung dengan pengungsi lainnya yang di Pasar Porong baru, setelah wilayah permukimannya terendam luapan lumpur.
Diperkirakan jumlah warga yang mengungsi masih akan terus bertambah, mengingat luapan lumpur panas PT Lapindo Brantas yang berlangsung sejak akhir Mei lalu hingga kini masih belum berhasil dijinakkan.
Ribuan warga yang mengungsi berasal dari Desa Siring, Reno Kenongo, Kedung Bendo dan lainnya yang ada di Kecamatan Porong.
Sejumlah pengungsi yang ditemui di lokasi pengungsian Pasar Porong Baru berharap semburan gas disertai lumpur panas bisa secepatnya dihentikan, sehingga mereka dapat segera pulang ke rumah.
"Meski di sini kami mendapat perhatian, tapi tetap saja lebih nyaman tinggal di rumah sendiri. Kami sendiri tidak tahu sampai kapan harus berada di pengungsian ini, wong lumpurnya juga belum berhenti," kata Munari (48), salah seorang pengungsi.
Warga pengungsi sebenarnya sempat mengusulkan kepada manajemen Lapindo Brantas agar masing-masing kepala keluarga disewakan rumah sampai masalah lumpur selesai ditangani, sehingga bisa hidup lebih layak.
Usulan ini juga dikemukakan saat dialog para pengungsi dengan Wapres Jusuf Kalla dan pimpinan Lapindo Brantas pekan lalu, namun tidak mendapat respon positif.
Selama dalam pengungsian, masing-masing kepala keluarga rencananya akan mendapat santunan dari PT Lapindo Brantas sebesar Rp300 ribu. Jumlah itu tidak termasuk konsumsi makanan tiga kali sehari dan pemeriksaan kesehatan yang diberikan gratis.
Setiap hari, rata-rata diperlukan sekitar tiga ton beras, 18 ribu butir telur ayam, 12.400 butir telur asin, 350 kilogram daging ayam, 18 ribu tahu, satu ton sayuran, 10 tangki air bersih, 300 dus minuman air mineral, serta sekitar 1.000 liter minyak tanah untuk melayani kebutuhan makan pengungsi di penampungan.
PT Lapindo Brantas juga telah menyerahkan santunan awal Rp5 miliar kepada korban luapan lumpur, namun hingga kini santunan itu belum diterima warga. (*)
Copyright © ANTARA 2006