Kami mengapresiasi minat yang tinggi dari calon mustahik (penerima manfaat). Hal ini menunjukkan bahwa program bantuan usaha ultra mikro sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat memberi manfaat nyata bagi mereka
Banda Aceh (ANTARA) - Baitul Mal Aceh (BMA) mulai menjaring pelaku usaha penerima bantuan modal usaha ultra mikro di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar, yang bersumber dari dana zakat.
Plt Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Didi Setiadi di Banda Aceh, Selasa, mengatakan program ini banyak menarik minta pelaku usaha di Aceh dalam upaya mengembangkan usaha agar lebih berkembang.
“Kami mengapresiasi minat yang tinggi dari calon mustahik (penerima manfaat). Hal ini menunjukkan bahwa program bantuan usaha ultra mikro sangat dibutuhkan dan diharapkan dapat memberi manfaat nyata bagi mereka," kata Didi.
Ia menjelaskan, dalam beberapa hari ini konter layanan Baitul Mal Aceh ramai dikunjungi pemohon bantuan usaha ultra mikro dari Banda Aceh dan Aceh Besar. Antrean calon mustahik yang datang untuk mendaftarkan bantuan cukup panjang seisi ruang layanan.
Para calon mustahik yang mendaftar harus mengisi formulir dan melengkapi dokumen yang diperlukan, seperti surat keterangan usaha, surat keterangan kurang mampu, rencana anggaran biaya dan melampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
Setelah itu, kata dia, petugas Baitul Mal Aceh akan melakukan verifikasi terhadap pendaftar untuk menentukan kelayakan mereka mendapatkan bantuan modal usaha.
"Kami memiliki tim yang terlatih dan berpengalaman untuk memverifikasi semua pendaftar. Kami akan memastikan bahwa bantuan modal usaha hanya diberikan kepada mereka yang memenuhi persyaratan dan memiliki potensi perkembangan usaha yang baik," kata Didi.
Ia berharap, bantuan modal usaha itu dapat memberikan dukungan yang signifikan bagi para mustahik dalam mengembangkan usaha ultra mikro. Modal usaha ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, khususnya untuk menjamin perputaran modal sehingga usaha mereka tetap berkembang.
“Nominal bantuan modal usahanya bervariasi, sesuai hasil verifikasi di lapangan, dan maksimal modal Rp5 juta per mustahik,” ujarnya.
Dia menambahkan, Baitul Mal Aceh berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan usaha ultra mikro, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan di daerah Tanah Rencong itu.
“Bagi mustahik yang tertarik untuk mendaftar bisa langsung mengunjungi konter Baitul Mal Aceh setiap jam kerja paling lambat 5 Agustus 2023," ujar Didi.
Baca juga: Pengusaha di Aceh diminta untuk bayar zakat ke Baitul Mal
Baca juga: Banda Aceh salurkan Rp3,48 miliar zakat untuk 5.220 fakir miskin
Baca juga: Wapres serahkan beasiswa SKSS dan untuk mualaf dari Baitul Mal Aceh
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023