Jakarta (ANTARA) - Mitra program Kampus Merdeka yang menyelenggarakan pembelajaran ekspor di luar kampus, yakni Sekolah Ekspor resmi meluncurkan program “Export Startup Matchup Seri ke-2” untuk memfasilitasi mahasiswa seluruh Indonesia.
Dalam acara peluncuran yang diadakan secara daring, Selasa, Kepala Sekolah Ekspor Dr. Handito Joewono mengatakan program “Export Startup Matchup” diselenggarakan untuk berbagi pengalaman agar lebih banyak lagi calon eksportir muda. Untuk menjalankan program tersebut, Sekolah Ekspor juga bekerja sama dengan Studi Independen Digital Ekspor Fesyen oleh LaCorre dan pemerintah.
“Kalau sudah selesai belajar di Sekolah Ekspor, ada tiga pilihan profesi, yakni jadi pengusaha eksportir, jadi profesional ekspor-impor, dan jadi fasilitator UMKM ekspor,” kata Handito.
Baca juga: Kemendikbudristek gandeng Korea untuk tingkatkan mutu "Sekolah Ekspor"
Rencananya, dari program Sekolah Ekspor akan dicetak setidaknya 500 ribu eksportir baru dan menghasilkan lebih dari ratusan produk siap ekspor dapat terwujud di tahun 2030. Sekolah Ekspor juga akan melibatkan para profesional di bidang ekspor maupun impor sebagai fasilitator untuk mahasiswa yang mengikuti program tersebut.
Sebagai salah satu program dari Kampus Merdeka, Sekolah Ekspor diharapkan dapat mencetak para eksportir muda untuk mendorong perekonomian di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan eksportir menjadi salah satu orientasi karier yang menantang untuk generasi muda.
Namun, perlu disadari bahwa menjadi eksportir muda tidak bisa didapatkan secara instan. Eksportir muda perlu memiliki komitmen, pengetahuan, etos bisnis, keterampilan yang mumpuni, dan menguasai teknologi digital di era perdagangan yang serba daring seperti saat ini.
Baca juga: Sekolah ekspor berupaya tumbuhkan eksportir baru dari kalangan UMKM
Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa minimal semester 5 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Nantinya, mahasiswa yang sudah diseleksi akan mengikuti program “Export Startup Matchup” selama satu semester (6 bulan) dengan maksimal perpanjangan program hingga satu tahun.
Adapun Sekolah Ekspor telah meluncurkan program serupa pada tahun lalu dan banyak diminati oleh mahasiswa. Dari program “Export Startup Matchup” pada seri pertamanya, terdapat beberapa pemenang yang juga diumumkan hari ini. Pemenang tersebut dipilih berdasarkan produk berbasis ramah lingkungan (eco) dan produk dengan nilai kreativitas terbaik.
Baca juga: Gandeng sekolah ekspor, Kemendag cetak eksportir baru
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023