Langkah yang bisa dilakukan pemerintah daerah adalah menggalakkan kegiatan-kegiatan pasar tani.
"Selama ini terdapat perbedaan harga hasil pertanian dan hortikultura yang sangat jauh dari harga jual petani dengan harga jual di toko-toko swalayan atau pasar tradisional," kata Suswono saat meresmikan Gedung Baru Balai Karantina Kelas II Yogyakarta, Jumat.
Ia mencontohkan, harga jeruk di tingkat petani hanya berkisar Rp300 perkilogram, namun jika sudah sampai ke toko swalayan bisa mencapai Rp15.000 perkilogram.
"Dengan adanya pasar tani maka tata niaga atau jalur distribusi hasil pertanian bisa lebih pendek, karena petani mempunyai tempat untuk menjual langsung hasil produksi pertaniannya," tuturnya.
Menurut dia, pasar tani ini bisa dibangun pemerintah daerah di lokasi-lokasi yang sering dikunjungi masyarakat termasuk objek wisata.
"Pasar tani ini bisa berupa gerai-gerai yang bisa dimanfaatkan petani untuk menjual hasil pertaniannya. Dengan demikian petani juga ikut menikmati keuntungan yang besar," ucapnya.
Suswono mengatakan pihaknya sedang melukan kerja keras untuk membuka pintu ekspor di sejumlah negara baru.
"Ekpor tahun lalu lebih dari 22 miliar dolar Amerika Serikat, kami yakin tahun ini akan bisa lebih besar dari itu," katanya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013