Dengan demikian, pelaku IKM makanan dan minuman ini dapat mengakselerasi bisnis menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable, hingga berujung pada peningkatan skala bisnisJakarta (ANTARA) -
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar Indonesia Food Innovation (IFI) 2023 untuk mengakselerasi bisnis industri kecil dan menengah (IKM) di bidang pangan agar lebih berdaya saing.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita dalam Kick Off Indonesia Food Innovation (IFI) 2023 di Jakarta, Selasa, mengatakan, lewat ajang tersebut, IKM pangan difasilitasi untuk mendapatkan pembinaan dan pendampingan yang tepat dari para ahli di bidang bisnis maupun teknis melalui program IFI ini.
“Dengan demikian, pelaku IKM makanan dan minuman ini dapat mengakselerasi bisnis menuju IKM modern yang marketable, profitable dan sustainable, hingga berujung pada peningkatan skala bisnis,” katanya.
Reni mengatakan di tengah tekanan ekonomi global pada 2023, IKM di sektor makanan dan minuman harus berhadapan dengan berbagai tantangan bisnis. Kendati demikian, IKM makanan dan minuman tetap memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional dan pemberdayaan masyarakat di Indonesia.
“Di era globalisasi ini, terdapat peluang bagi IKM makanan dan minuman Indonesia untuk memasarkan produknya di level internasional. Untuk itu, IKM perlu mempersiapkan diri melakukan adaptasi dan berinovasi dengan membaca tren dan kebutuhan pasar, baik pasar dalam negeri maupun ekspor,” katanya.
Dari sisi eksternal, IKM juga dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam menjalankan usahanya seperti ketidakpastian pasokan bahan baku, kehadiran pesaing dan produk baru, serta permintaan pasar yang sangat fluktuatif.
Baca juga: Kemenperin: Revisi aturan bantuan motor listrik rampung minggu ini
Baca juga: Kemenperin siapkan IKM penuhi aspek hijau menuju keanggotaan di OECD
Baca juga: Kemenperin: Sertifikasi indikasi geografis lindungi industri batik
Baca juga: Kemenperin siapkan IKM penuhi aspek hijau menuju keanggotaan di OECD
Baca juga: Kemenperin: Sertifikasi indikasi geografis lindungi industri batik
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023