Jakarta (ANTARA) - Wakil Direktur Departemen Agama Laos, Bounthavy Phonethasine mengatakan pelaksanaan ASEAN Intercultural And Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 yang digelar pada 7-8 Agustus di Jakarta sangat bermanfaat.

"Saya rasa ide ini sangat berpengaruh terhadap negara-negara ASEAN," kata Bounthavy Phonethasine usai mengikuti dialog antaragama hari ke-2 di Jakarta, Selasa.

Phonethasine menjelaskan bahwa Laos akan menjadi tuan rumah KTT ASEAN 2024, namun dirinya belum dapat memastikan apakah topik ini akan dibahas dalam dialog mendatang.

"Terlebih dahulu saya akan melaporkan (dialog IIDC) ini kepada pemerintah untuk mempertimbangkannya karena ini pertama kalinya kami berpartisipasi pada konferensi seperti ini," katanya.

Menurutnya, negara-negara ASEAN harus bekerja sama dan memiliki beberapa kegiatan untuk membangun perdamaian dalam beragama. "Selain itu, kita juga harus membangun perdamaian untuk semua agama di Laos," katanya menambahkan.

Mengenai solusi praktis untuk mewujudkan ide-ide dalam IIDC, kata Phonethasine, pemerintah harus mengambil sejumlah poin dan melakukan beberapa aktivitas untuk masyarakat atau hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan sehingga memahami ide-ide tersebut.

Pada hari pertama dialog, perwakilan tokoh agama dari Laos menerima tongkat estafet dialog ASEAN Intercultural And Interreligious Dialogue Conference (IIDC) dari Indonesia.

ASEAN IIDC diikuti oleh 200 peserta, termasuk 11 pembicara dalam negeri, 15 pembicara luar negeri, serta 27 delegasi dari negara-negara ASEAN dan negara undangan seperti Amerika Serikat, China, India, dan Jepang.

IIDC merupakan bagian dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN.


Baca juga: Laos terima tongkat estafet dialog ASEAN antaragama
Baca juga: Forum ASEAN IIDC 2023 hasilkan Deklarasi Jakarta

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2023