Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Universitas Brawijaya memperkuat kerja sama penelitian pada bidang pertanian tropis, melalui pertemuan internasional University Network of Tropical Agriculture (UNTA) yang digelar di Gedung Widyaloka kampus setempat pada 7-10 Agustus 2023.
Rektor Universitas Brawijaya Prof Widodo di Kota Malang, Selasa, mengatakan bahwa dalam pertemuan tahunan yang saat ini mengusung tema Inovasi untuk Produksi Pertanian Berkelanjutan itu, diharapkan ada kolaborasi antar-perguruan tinggi yang menjadi anggota UNTA.
"Kami akan berdiskusi selama tiga hari, ada presentasi, berbagi pengalaman dan kerja sama untuk memperkuat penelitian pada bidang pertanian tropis," kata Prof Widodo.
Baca juga: Tingkatkan ekspor, Kementan perkuat budi daya varietas buah tropis
Widodo menjelaskan kolaborasi antar-perguruan tinggi, khususnya anggota UNTA, diperlukan untuk membuka penelitian bersama guna menjawab tantangan yang ada saat ini, yakni memastikan ketahanan sektor pertanian terhadap iklim dan pertanian digital.
Menurutnya, isu besar yang dihadapi oleh sektor tersebut, saat ini adalah terkait praktik pertanian keberlanjutan dan mampu beradaptasi pada perubahan, dengan memanfaatkan daya dukung lingkungan dan menggunakan teknologi hijau.
"Kita bisa menggunakan Artificial Inteligence (AI) dan sistem informasi untuk melakukan manajemen dan mengembangkan inovasi untuk menuju pertanian hijau," katanya.
Sementara itu, Presiden National Pingtung University of Science and Technology (NPUST), Prof Chin-Lung Chang menambahkan pertemuan internasional UNTA yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya itu penting untuk dilakukan guna memperkuat riset bidang pertanian.
"Ini merupakan kegiatan yang penting untuk kolaborasi antar-perguruan tinggi anggota UNTA. Kegiatan ini juga ada sejumlah riset," katanya.
Ia mengatakan, selain kolaborasi antar- perguruan tinggi yang dilakukan oleh anggota UNTA, asosiasi tersebut juga membuka peluang untuk pelayanan masyarakat, riset bersama, pendidikan dan pertukaran mahasiswa serta berbagai program lainnya.
Presiden Maejo University Assoc. Prof. Dr. Weeraphon Thongma mengatakan hal senada bahwa UNTA menjadi wadah untuk bekerja bersama dan berkolaborasi antar-perguruan tinggi anggota, yang pada akhirnya bertujuan untuk melayani masyarakat.
Baca juga: Presiden tanyakan alasan petani enggan tanam buah tropis
Baca juga: Indonesia Berpotensi Jadi Eksportir Produk Pertanian Tropis
"Semua itu bisa dilaksanakan dengan bekerja bersama antara anggota UNTA," katanya.
UNTA beranggotakan 28 universitas terkemuka di berbagai negara. UNTA memiliki misi menerapkan integrasi dan menciptakan ikatan erat guna meningkatkan pendidikan tinggi, pelatihan dan penelitian pada bidang pertanian tropis.
UNTA diharapkan mampu membangun platform kolaborasi dan komunikasi bagi anggota untuk menciptakan ikatan erat dalam berbagi pengetahuan dan strategi guna meningkatkan kualitas dan standar pendidikan tinggi bidang pertanian tropis.
Sejumlah tujuan yang menjadi dasar pembentukan UNTA, antara lain adalah mengembangkan dan memperkuat potensi pertanian tropis untuk mengatasi masalah ketahanan pangan, keamanan, keberlanjutan dan isu terkait lainnya.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023