Jangankan PSSI, FIFA (organisasi sepak bola dunia) juga tidak mengatur soal itu (penggabungan atau merger klub),"
Surabaya (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyerahkan sepenuhnya penggabungan klub-klub yang terlibat dualisme kepada pengurus atau pemegang sahamnya karena PSSI sebagai induk organisasi sepak bola tidak memiliki kebijakan mengatur masalah tersebut.
Wakil Ketua Umum PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti kepada wartawan di Surabaya, Kamis, mengatakan, saat ini, sebagian besar klub sudah bukan berbentuk perserikatan, tetapi berstatus badan hukum perseroan terbatas (PT) atau lainnya.
"Jangankan PSSI, FIFA (organisasi sepak bola dunia) juga tidak mengatur soal itu (penggabungan atau merger klub)," kata La Nyalla menanggapi wacana beberapa klub dualisme yang ingin melakukan merger.
Wacana merger itu muncul, menyusul keputusan unifikasi liga pada 2014 berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa PSSI di Jakarta, 17 Maret 2013.
Sejumlah klub yang saat ini terlibat dualisme dan berlaga di kompetisi Indonesia Premier League (IPL), antara lain Persebaya 1927, Arema, Persija, dan PSMS Medan.
Menurut dia, bukan perkara mudah menggabungkan manajemen klub yang berbeda karena belum tentu pemegang saham dua klub yang berbeda tersebut memiliki kesamaan visi dan kepentingan.
"Kalau pemain kedua klub masih bisa bergabung. Akan tetapi, kalau manajemennya, saya pikir sangat sulit," tambah La Nyalla yang juga Ketua Umum Pengprov PSSI Jatim.
Ia juga menegaskan bahwa PSSI tetap berpegang pada statuta dan hasil KLB yang memutuskan hanya empat klub teratas dari kompetisi IPL yang berhak bergabung di ISL musim depan. Itu pun klub anggota resmi PSSI dan bukan klub hasil "kloningan".
Terkait dengan status Persebaya 1927, La Nyalla menyebut klub tersebut belum terdaftar sebagai anggota PSSI dan tidak akan bisa pindah ke ISL meskipun nantinya berada di posisi empat besar klasemen akhir IPL.
"PSSI tetap memberikan kesempatan untuk ikut kompetisi, tetapi harus mendaftar terlebih dahulu dan memulai dari kompetisi paling bawah. Kalau tidak mau, mereka harus hilang karena aturannnya seperti itu," tambahnya.
Mengenai nasib Persibo Bojonegoro dan Persema Malang yang juga berkompetisi di IPL, La Nyalla menambahkan status keanggotaan kedua klub tersebut sudah dicabut dari PSSI saat kongres di Bali.
"Pengembalian keanggotaan Persibo dan Persema hanya bisa dilakukan lewat kongres. Itu pun kalau pemegang hak suara kongres mengusulkan dan menyetujui mereka untuk diampuni," kata La Nyalla.
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013