Beijing (ANTARA News) - Dinas pertanian China, Kamis, mengatakan virus flu unggas yang menular, H7N9, telah dideteksi dari sampel merpati yang dikumpulkan di satu pasar di Shanghai, sementara negeri tersebut melaporkan kematian keempat akibat penularan H7N9.
Sampel itu dikumpulkan di satu pasar yang menjual produk pertanian di Kabupaten Songjiang, Shanghai, dan diperiksa positif mengandung virus H7N9 oleh laboratorium rujukan flu unggas nasional, kata satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian.
Setelah melakukan analisis rangkaian gen, laboratorium rujukan flu unggas nasional menyimpulkan rangkaian virus H7N9 yang ditemukan pada merpati sangat sejenis dengan yang ditemukan pada orang yang terinfeksi virus H7N9.
Kementerian tersebut telah memerintahkan peningkatan pemantauan virus flu unggas H7N9 di daerah yang lebih luas, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam.
Masih pada Kamis, tiga lagi dugaan kasus H7N9 dilaporkan di Shanghai, tempat tiga kasus H7N9 pada manusia telah dikonfirmasi.
China sejauh ii telah mengkonfirmasi 11 kasus penularan H7N9 pada manusia.
Dinas kesehatan China telah menjanjikan transparansi dan kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sehubungan dengan penularan rangkaian baru virus flu unggas pada manusia.
Pusat bagi Pencegahan dan Pemantauan Penyakit China, Rabu (3/4), mengatakan tak ditemukan penularan dari-manusia-ke-manusia virus H7N9 dan tak ada hubungan epidemiologi antara semua kasus yang telah ditemukan.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013