Jakarta (ANTARA News) - IBM Indonesia fokus menggenjot pendapatan lini bisnis peranti lunak dan jasa konsultasi di dalam negeri tahun ini, kata Country Manager, Systems & Technology Group IBM Indonesia Gunawan Susanto.

"Di Indonesia, kontribusi pendapatan perusahaan terbesar berasal dari lini bisnis perangkat keras sebesar 40 persen hingga 45 persen, sementara sisanya disumbangkan dari peranti lunak dan jasa dengan persentase kontribusi seimbang," kata Gunawan Susanto seusai temu media tentang PureSystems, di Jakarta, Kamis.

Sebenarnya, lanjutnya, di Amerika dan Eropa, IBM dikenal bukan lagi sebagai perusahaan penyedia perangkat keras, tetapi penyedia peranti lunak dan jasa serta solusi Teknologi Informasi (TI) bagi perusahaan lainnya.

"Di Indonesia, lingkungannya berbeda. Penjualan peranti lunak sebagai solusi bisnis sudah biasa. Sedangkan untuk menjual jasa konsultasi dan layanan implementasi solusi tersebut kepada konsumen, masih terdengar asing. Konsumen Indonesia masih mengangggap jasa tersebut seharusnya diberikan gratis bersama dengan pembelian perangkat keras," ujarnya.

Namun, Indonesia merupakan salah satu pasar kunci IBM di Asia Tenggara. Hal itu terbukti dimana Indonesia menempati posisi kedua setelah Singapura sebagai target pasar TI IBM.

"Pengeluaran Indonesia pada `Information Communication Technology` (ICT) berada di urutan 19 secara global. Sedangkan di dalam ruang lingkup sesama negara Asia Tenggara, Indonesia adalah yang terbesar," ujarnya.

Terkait lini bisnis perangkat keras, pendapatan IBM Indonesia berada di posisi kedua dan ketiga bersaing dengan Malaysia. Di posisi pertama ada Singapura.

Untuk lini bisnis jasa, IBM Indonesia melorot di posisi keempat dan kelima bersaing dengan Thailand. Posisi pertama dan kedua ditempati Singapura dan Malaysia.


Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013