Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menegaskan keberpihakan kepada pondok pesantren, saat mengunjungi Ponpes Fadhlul Fadhlan, Semarang, Jawa Tengah.
“PPP menjalankan amanah yang diberikan KH Maimun Zubair (Mbah Moen). Di mana PPP tidak boleh meninggalkan kiai dan santri. Ini menjadi wasiat yang terus kami lanjutkan,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Kedatangan Mardiono di Ponpes itu dalam rangka menghadiri haul atau peringatan atas wafatnya ulama sekaligus politikus Indonesia KH Maimun Zubair.
“Seperti yang diamanatkan kepada saya dan kader PPP untuk berjuang bersama umat, menyejahterakan rakyat Indonesia, menjadikan bangsa Indonesia kuat, dan menjadi negara baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” katanya menegaskan.
Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan ini juga mengaku akan terus menjaga silaturahim dengan para kiai dan santri.
Sementara itu, Putra Pertama KH Maimun Zubair, KH Abdullah Ubab merasa terkenang dengan kehadiran PPP di tengah haul orang tuanya. Dia pun berharap agar PPP dapat terus menjadi partai pemersatu umat.
“Saya malah lebih terkenang dengan bapak saya, yang dekat dengan orang PPP. Ini PPP terbukti rohnya masih hidup, kalau bisa menjadi pemersatu umat,” katanya.
Ubab juga memberikan semangat dan doa kepada Muhamad Mardiono sebagai pemimpin PPP untuk membawa partainya bangkit di Pemilu 2024.
Selain itu, Pendiri dan Pengasuh Ponpes Fadhlul Fadhlan Semarang KH Fadlolan Musyaffa mengucapkan terima kasih atas kehadiran Muhamad Mardiono.
“Ini merupakan satu bentuk perhatian kepada pesantren dan santri yang akan jadi penerus para ulama,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, turut hadir Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi hingga Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki. Mereka berdoa bersama dengan para kiai, santri, dan masyarakat setempat.
Baca juga: Plt Ketum PPP sowan ke Katib Aam PBNU
Baca juga: Ketua Umum PPP tegaskan tak ada mahar politik
Baca juga: Mardiono umumkan bergabungnya Sandiaga Uno di Rapimnas PPP
Pewarta: Fauzi
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023