Dalam acara penayangan perdana trailer dan poster film “Sleep Call” di Jakarta, Senin, Fajar mengatakan genre suspense thriller dipilih untuk memperluas pengalamannya dalam menyutradarai film. Selain itu, ia melihat fenomena sleep call yang saat ini banyak digunakan masyarakat untuk mengusir rasa sepi atau terhubung dengan orang terkasih, sehingga ia pun memutuskan untuk menggarap “Sleep Call” sebagai sebuah film.
“Sebagai film maker, kita harus memberikan experience penonton yang berbeda di bioskop. Suspense thriller adalah salah satu genre yang mungkin bisa memberikan pengalaman menonton yang berbeda,” kata Fajar.
Baca juga: Film "Sleep Call" rilis poster dan trailer resmi
Sebagai informasi, suspense thriller merupakan genre film yang biasanya karakter korban mengalami sesuatu yang membahayakan nyawanya, sehingga penonton ikut berdebar dan merasakan ketegangan yang dirasakan tokoh protagonis.
Selain menyoroti fenomena sleep call, Fajar turut memasukkan premis cerita seputar kesehatan mental yang juga disoroti banyak orang, termasuk oleh generasi muda. Fajar mengaku cukup banyak melakukan observasi dan riset untuk film barunya tersebut.
“Saya melakukan riset dengan mendownload aplikasi pinjol (pinjaman online) dan saya nggak bayar-bayar selama 3 - 4 hari. Saya diteror dan dikirimin SMS,” kata Fajar.
Baca juga: Fajar Nugros, film dan kereta api
Baca juga: Penulis "Balada Si Roy" bersyukur karyanya difilmkan
Baca juga: Permintaan Abizar saat lakukan adegan dengan anjing
Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023