saya sama sekali tidak berafiliasi dengan organisasi manapun. Saya bukan penganut paham rasis. Saya tidak mendukung ideologi fasisme

London (ANTARA News) - Manajer Sunderland Paolo Di Canio menegaskan bahwa ia tidak mendukung apa yang disebut sebagai "ideologi fasisme".

Ia mengaku terluka dengan adanya tuduhan yang mengait-ngaitkan dirinya dengan ideologi fasisme.

Pelatih asal Italia itu telah tiba di markas Sunderland dengan dibayangi tuduhan bahwa masa lalunya terkait dengan fasisme.

Sejumlah media langsung menghubung-hubungkan dia dengan peran diktator Benito Mussolini. Pada 2005 ada sebuah pernyataan yang menyebut bahwa ia "seorang fasis, bukan rasis".

Dalam pernyataan yang disiarkan oleh laman klub, Di Canio mengatakan ia ingin memfokuskan diri hanya kepada sepak bola, dan tidak ingin larut dalam soal-soal yang kontroversial di masa lalu.

"Saya benar-benar terluka (dengan tuduhan itu)," kata manajer yang pernah membela Lazio pada 2005. Ia pernah memberi salam penghormatan bergaya fasis setelah mencetak gol kepada para pendukung klubnya waktu itu.

"Ini jelas bermakna historis, berkaitan dengan etika yang berlaku dalam klub. Setelah membaca dan mendengar tuduhan yang sifatnya pribadi seperti itu jelas menyakitkan hati," katanya sebagaimana dikutip dari laman Reuters.

"Saya ingin mengatakan satu hal. Saya bukan politisi, saya sama sekali tidak berafiliasi dengan organisasi manapun. Saya bukan penganut paham rasis. Saya tidak mendukung ideologi fasisme. Saya menghormati setiap orang," katanya.

Pelatih asal Italia itu melatih Sunderland untuk menggantikan Martin O'Neill yang dipecat oleh klubnya. Mantan Menlu Inggris David Miliband mengundurkan diri dari keanggotaan dalam dewan klub dengan alasan bahwa "manajer yang baru terkait dengan afiliasi politik masa lalu".

Miliband segera menuai dukungan dari kekuatan partai Buruh di parlemen. Ia terlahir dari imigran keturunan Yahudi yang dibunuh oleh Nazi selama Perang Dunia II.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2013