Gorontalo (ANTARA News) - Sebanyak 243 orang korban banjir di Kota Gorontalo dievakuasi ke RS Aloei Saboe, dan sampai kini dilaporkan tidak ada korban jiwa, kata Asisten II Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Tomy Jahja.
"Hingga kini jumlah korban yang dievakuasi mencapai 243 orang. Mereka diungsikan ke RS Aloei Saboe, karena beberapa posko banjir yang disediakan untuk evakuasi warga itu juga terendam banjir," katanya di Gorontalo, Minggu.
Ia mengemukakan, ketinggian banjir di beberapa kelurahan di Gorontalo mencapai dua meter, sehingga dicari lokasi alternatif untuk pos komando (posko) banjir, antara lain di Gelanggang Olah Raga (GOR) Nani Wartabone.
Pemerintah Daerah (Pemda), menurut dia, sudah menurunkan sejumlah perahu karet dan beberapa perahu yang dipinjamkan oleh masyarakat nelayan Danau Limboto.
Bahkan, sejumlah pengusaha Gorontalo juga sudah meminjamkan mobil mereka untuk mengangkut para pengungsi.
Tomy mengatakan, pihaknya juga telah menerima bantuan berupa bahan makanan dan tenaga untuk evakuasi dari lembaga pemberdayaan masyarakat dan partai politik (parpol).
Partai Persatuan Pembangunan (PPP), katanya, memberikan bantuan berupa 150 karton mie instan, 200 butir telur rebus, 37 karton air mineral, dan mengirimkan tenaga medis. Para pengurus cabangnya, menurut dia, juga turun ke lokasi bencana menggunakan perahu karet.
"Mereka juga membantu dalam pendistribusian bahan makanan," katanya.
Selain itu, ia mengemukakan, seluruh instansi terkait baik dari Kota Gorontalo maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) juga ikut serta dalam evakuasi warga.
"Belum ada korban jiwa hingga sekarang, sedangkan kerugian materil belum bisa dihitung atau di data," katanya.
Tomy memperkirakan, kemungkinan besar air akan naik kembali mengingat cuaca di Gorontalo tidak kunjung cerah.
Ia menambahkan, seluruh jajaran pemerintah di daerah maupun pusat, memberikan bantuan dalam bentuk peralatan untuk evakuasi, seperti perahu karet, karena hingga kini dia masih berusaha untuk meminjam perahu lebih banyak dari nelayan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006