Pemberitaan cuaca ekstrem yang muncul cenderung berlebihan dan hal itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan
Jakarta (ANTARA) - Ketua Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia untuk Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan Mayjen TNI Marinir (Purn) Yuniar Ludfi mengatakan jambore dunia masih batas aman untuk bisa diikuti meski cuaca panas ekstrem melanda negara tersebut.
"Kami sampaikan langsung dengan berkunjung ke unit-unit yang tersebar di seluruh area perkemahan. Kami selalu intens berkoordinasi dengan KBRI, Kemenpora RI, dan kementerian/ lembaga terkait," kata ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Yuniar menuturkan, pemberitaan cuaca ekstrem yang muncul cenderung berlebihan dan hal itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Menurutnya, cuaca panas memang sedang melanda Korea Selatan, tetapi sebagai orang yang hidup di iklim tropis bukanlah tantangan besar bagi kontingen Indonesia.
Baca juga: Pramuka AS tinggalkan jambore dunia di Korsel karena cuaca panas
"Dari 1.500 lebih kontingen Indonesia yang sakit sampai harus dirujuk ke rumah sakit hanya kurang dari 10 orang. Penyebab sakit cedera ringan karena mengikuti kegiatan fisik dan sudah ditangani dengan baik," kata Yuniar.
Ia menyampaikan bahwa penyelenggara jambore dunia telah proaktif melakukan proses mitigasi yang cukup baik untuk memastikan kelancaran acara.
Jambore dunia telah menyiapkan lima klinik dan satu rumah sakit. Saat ini tenaga kesehatan juga terus ditambah oleh pemerintah setempat termasuk dokter dan tenaga kesehatan dari militer.
Baca juga: Malinau utus peserta mewakili Indonesia di Jambore Pramuka Dunia 2023
"Panitia bekerja sama dengan pemerintah Korea Selatan terus melakukan upaya mengelola resiko apapun, termasuk dari cuaca panas," ucap Yuniar.
Dia menambahkan, bahwa pihak panitia dan pemerintah Korea Selatan dengan sigap telah membangun lebih banyak tenda untuk berteduh, menyedia air mineral dingin, memberikan kipas angin portabel hingga ruangan pendingin untuk beristirahat bagi para peserta.
Bahkan, pejabat kementerian Korea Selatan juga ikut siaga di lokasi dan berkoordinasi erat dengan organisasi kepanduan dunia untuk memastikan pengambilan keputusan lebih cepat.
Berdasarkan pengamatan dan berkoordinasi dengan banyak pihak, Yuniar mendapatkan informasi bahwa kontingen besar yang mengirim peserta lebih dari 2.000 orang seperti Jerman, Swedia, jepang, Taiwan, setelah melakukan asesmen di internal memutuskan bahwa jambore dunia masih dalam batas aman untuk bisa diikuti oleh kontingen negara masing-masing.
Baca juga: Korsel sebut korban meninggal akibat gelombang panas capai 23 orang
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023