Siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama bukanlah alat yang bisa dipermainkan untuk kepentingan politik praktis.
"Nah ini supaya orang politisi ini tidak mempermainkan agama. NU saja kami nggak mau dipermainkan untuk pencalonan begini-begitu, apalagi agama jangan dipermainkan," ujar Yahya di Jakarta, Senin.
Pernyataan Yahya tersebut menanggapi adanya klaim dari partai politik maupun politisi yang mengaku telah mendapat mandat perjuangan dari PBNU dalam kontestasi politik 2024.
Pria yang akrab disapa Gus Yahya ini mengaku jengkel karena NU selalu dinilai sebagai barang dagangan dalam politik praktis, termasuk klaim-klaim merepresentasikan NU.
Baca juga: Dai NU mesti menguasai ilmu branding pada era digital
"Bahwa tidak ada calon presiden atau calon wapres atas nama NU pokoknya tidak ada," kata dia.
Menurutnya, memang banyak warga nahdliyin yang aktif di partai politik, tetapi bukan serta-merta mewakili NU. Ia meminta agar aktor politik mengandalkan kredibilitasnya untuk meraup suara, bukan karena NU.
"Siapapun calonnya itu atas nama kredibilitas masing-masing enggak ada yang atas nama NU apalagi atas nama Islam pasti tidak ada," katanya.
Baca juga: Khofifah ajak PAC Muslimat NU se-Kabupaten Madiun jadi bunda asuh stunting
Sebelumnya, Gus Yahya meminta identitas agama tidak dimanipulasi menjadi senjata untuk meraih dukungan politik atau menyerang pihak lain. Praktik manipulasi semacam itu justru berpotensi menggiring agama sebagai sumber masalah.
"Kita harus mencegah agama kita menjadi masalah," katanya.
Menurut Gus Yahya, dua pemilihan umum terakhir, yakni Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 menjadi pengalaman buruk imbas penggunaan politik identitas.
"Pengalaman yang sangat buruk terkait politik identitas di mana orang menggunakan agama sebagai senjata untuk mendapatkan dukungan politik guna menyerang orang lain," kata dia.
Baca juga: Warga NU diajak LPBI berikhtiar atasi penurunan muka tanah Jakarta
Baca juga: Ketum PBNU: Fatayat Balikpapan laporkan Rocky Gerung tidak mewakili NU
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023