Sinjai, Sulsel (ANTARA News) - Posko SAR Gabungan di Sinjai, Sulawesi Selatan mencatat, jumlah korban tewas akibat bencana alam banjir dan tanah longsor di kabupaten ini hingga Minggu siang telah mencapai 285 orang.
Sepanjang Sabtu malam hingga Minggu pagi, belum ada penemuan jenazah baru, namun tim SAR berhasil mengevakuasi beberapa orang yang luka berat dari daerah longsoran di Sinjai Tengah menggunakan helikopter.
Humas Posko SAR Gabungan, Letda Marinir Mardiono, kepada ANTARA di Sinjai menyebutkan, sebuah tim gabungan kini dikerahkan ke kepulauan Sembilan dengan menggunakan tiga perahu karet untuk melakukan penyisiran.
"Kami menduga ada sekitar 30 jenazah lagi yang masih terhanyut di sekitar pulau Sembilan ini," ujarnya.
Seorang anggota tim SAR yang ikut dalam tim itu mengatakan perjalanan ke Pulau Sembilan memakan waktu dua jam dan sempat dihadang ombak besar.
Semenyara itu, warga yang selamat di Sinjai kini masih mengalami kesulitan air bersih dan mulai terserang diare.
Sabtu malam, dua warga Kelurahan Kalale bernama Pallarungi (60) dan Muh. Fajri (17) dilarikan ke RSUD Sinjai untuk mendapatkan perawatan karena terserang diare.
Di depan rumah warga kini berderat ember dan tempat-tempat penampungan air untuk menantikan pembagian air melalui mobil tangki, namun warga mengeluh karena suplai air sangat terbatas. Kalau ada mobil tangki yang datang, warga berebutan untuk mengambil air.
Situasi perekonomian di Sinjai semakin pulih dan cuaca di sana hari ini cukup cerah. Namun para pedagang ikan mengeluh sebab warga enggan makan ikan sehingga stok ikan yang kebanyakan berasal dari Bone itu kini dijual murah.
Rahmi, pedagang ikan di pasar Sinjai mengaku mengalami kerugian sampai Rp200 ribu karena harus menjual ikannya dengan harga murah daripada terbuang percuma. (*)
Copyright © ANTARA 2006