Hangzhou (ANTARA) - Tim ilmuwan China berhasil mengembangkan bahan yang sangat fleksibel dan stabil secara elektrik yang secara efektif dapat meningkatkan stabilitas kinerja perangkat pintar yang dapat dikenakan (smart wearable).
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada Jumat (4/8) dalam jurnal Science, bahan ferroelektrik tidak hanya mempertahankan fungsinya ketika diregangkan dua kali lipat, tetapi juga kembali ke bentuk aslinya setelah tekanannya berkurang.
Ferroelektrik merupakan karakteristik bahan insulasi tertentu yang memiliki polarisasi listrik spontan yang dapat dibalik dengan penerapan medan listrik eksternal, sehingga dapat digunakan untuk penyimpanan informasi biner dalam berbagai perangkat elektronik.
Bahan-bahan yang digunakan untuk perangkat wearable dan bioelektronik haruslah lembut, lentur, dan elastis agar kompatibel dengan tubuh manusia. Namun, bahan ferroelektrik konvensional menunjukkan pemulihan elastisitas yang buruk, biasanya kurang dari 2 persen, sehingga membatasi penggunaannya pada perangkat wearable.
Tim peneliti dari Institut Teknologi dan Rekayasa Material Ningbo di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China mengembangkan sebuah metode "sedikit ikatan silang" yang presisi, yaitu sebuah proses yang menghubungkan dua rantai polimer melalui ikatan kovalen, guna membentuk sebuah jaringan yang dapat diregangkan, sehingga memungkinkan kristal ferroelektrik tersebar secara merata di dalam jaringan polimer yang terikat silang.
"Temuan tersebut sungguh menakjubkan dan tentu saja merupakan tonggak sejarah di bidangnya," karena tim peneliti itu "menetapkan arah penelitian baru," demikian menurut ulasan sejawat (peer review) dalam jurnal tersebut.
Bahan baru itu memiliki prospek penerapan yang luas dalam perangkat elektronik wearable dan perawatan kesehatan pintar, menurut para peneliti.
Pewarta: Xinhua
Editor: Citro Atmoko
Copyright © ANTARA 2023