Yogyakarta (ANTARA News) - Gunung Merapi pada Minggu pagi kembali menyemburkan awan panas sebanyak 10 kali dengan jarak luncur tiga kilometer, namun menjelang siang aktivitas gunung berapi yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah itu relatif tenang. "Luncuran awan panas teramati antara pukul 06.00-09.25 WIB yang mengarah ke hulu Kali Gendol," kata petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang, Sleman, Panut, yang terus memantau perkembangan gunung berapi tersebut. Sebelumnya, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta melaporkan pada Minggu dinihari antara pukul 00.00-06.00 WIB tidak terlihat luncuran awan panas baik melalui pengamatan visual maupun rekaman seismograf. Aktivitas Merapi pada dinihari didominasi oleh guguran lava pijar yang mencapai 62 kali, masing-masing 42 kali mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak luncur satu kilometer dan 20 kali ke arah hulu Kali Krasak yang jarak luncurnya 2,5 kilometer. Hasil rekaman seismograf hanya menunjukkan terjadi empat kali gempa multifase, 84 kali gempa guguran dan tujuh kali gempa tektonik, sedangkan dari Pos Ngepos sekitar pukul l 04.45 WIB terlihat asap solfatara berwarna putih tebal bertekanan lemah dengan ketinggian 500 meter dari puncak. Ketinggian asap itu berkurang dibandingkan sehari sebelumnya mencapai 1.500 meter. Gunung Merapi hingga saat ini masih dinyatakan 'awas' khususnya untuk sektor Gendol sampai dengan delapan kilometer dari puncak.
Copyright © ANTARA 2006