Jakarta (ANTARA News) - Violin jazz kenamaan, Luluk Purwanto, dan The Helsdingen Trio menantang musisi jazz muda di Indonesia untuk berkompetisi dalam ajang bertajuk "The New Generation, Mezzo Jazz Award". Pemenang dari kompetisi itu akan menjadi band pembuka pada 16 konser jazz keliling di Jabotabek 24 Agustus-11 September 2006. Menurut Luluk yang juga ketua panitia, audisi diadakan tiga kali untuk memilih 12 jazz combo dari total 25 peserta. "Audisi peserta diadakan tiga kali, yakni tanggal 24-25 Juni dan 1 Juli, dipilih 12 combo yang akan menjadi band pembuka pada konser jazz yang akan dilakukan di atas bus (bus on stage) berkeliling Jabotabek," ujar istri Rene van Helsdingen itu. Acara tersebut, kata perempuan kelahiran Solo itu, sebenarnya bukan kompetisi, karena di musik tidak ada persaingan seperti olahraga, tapi hanya untuk memacu musisi jazz muda Indonesia menampilkan kemampuan maksimal mereka. Menurut musisi jazz senior, Beny Likumahua, ajang itu sangat berguna bagi musisi jazz muda di Indonesia. "Saya terharu ternyata di tengah serbuan musik-musik mainstream masih banyak anak muda yang tertarik main jazz. Ajang seperti ini sangat tepat bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan secara maksimal," ujar dia yang juga menjadi salah satu juri audisi tersebut. Hal serupa juga diungkapkan juri lainnya, Beny Mustafa. "Saya kaget ternyata banyak banget musisi muda yang punya perhatian ke musik jazz dan dengan skill yang mengagumkan, tapi sayang mereka nggak punya salurannya. Ajang seperti ini bagus buat masa depan mereka ke depan," ujarnya. Bobby (23), peserta audisi, mengaku mengikuti audisi untuk menambah pengalaman. "Kami ingin tambah pengetahuan, kompetisi jazz ini sangat menantang," ujar dia yang pernah meraih juara pertama kompetisi Jazz to Campus 2004. Lebih lanjut, katanya, kompetisi jazz ini juga memiliki kelebihan dari sejumlah kompetisi yang pernah diikuti. "Saya kaget ternyata ada `coaching clinic` langsung dari para juri. Waduh, sangat berkesan dan pasti sangat menambah pengetahuan kami," ujarnya. Dalam audisi tersebut, juri dan peserta saling berinteraksi. Para juri langsung memberikan masukan secara langsung pada peserta. Misalnya Rene yang tak segan-segan duduk bersama memberi tips memainkan tuts piano, Beny Likumahua langsung menemui bassist dan Benny Mustafa mengajari drummer. "Saya kaget di ajang kompetisi seperti ini ada acara `coaching clinic`, baru pertama kali bagi saya. Hal seperti ini yang harusnya dikembangkan dalam kompetisi jazz di tanah air," kata Beny Likumahua, sambil mengatakan ide tersebut berasal dari Rene. Setelah sukses dengan pentas 18 kota se-Jawa dan Bali bertajuk "Mahabharata Jazz on The Bus" pada akhir 2003, Luluk didampingi Helsdingen Trio akan menggelar 16 konser keliling Jabotabek. Tur keliling menggunakan bus itu dimulai tanggal 25 Agustus di Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta kemudian dilanjutkan di tempat lain yang kebanyakan bertempat di universitas, sepert UI Depok, Universitas Pelita Harapan, President University Cikarang, Trisakti Jakarta, dan IPB Bogor. (*)
Copyright © ANTARA 2006