"Dalam ideologi pendirian kedua bangsa, kedekatan geografis dan hubungan sejarah, serta aspirasi bersama kita untuk perdamaian, ikatan alami antara Indonesia dan Vietnam membawa nilai-nilai yang telah teruji oleh waktu," kata Vuong Dinh Hue.
Ia berbicara dalam dialog bertema "The Viet Nam - Indonesia Steadfast Strategic Partnership: Striving for a Dynamic and Inclusive Asia and Pacific Region of Peace, Cooperation, and Development”, yang diselenggarakan oleh lembaga kajian hubungan internasional FPCI (Foreign Policy Community of Indonesia) di Jakarta, Sabtu.
Dinh Hue memandang Indonesia sebagai rumah bagi banyak ide inspiratif yang melampaui wilayah, di mana independensi, kemandirian dan ketidakberpihakan telah lama menjadi filosofi Indonesia.
Indonesia dan Vietnam, lanjut dia, juga berbagi afinitas budaya yang mendalam.
Baca juga: Ketua DPR RI harap hubungan kemitraan Indonesia-Vietnam bak saudara
"Sejak abad ke-7, telah terjadi pertukaran dan koneksi dalam budaya perdagangan, linguistik, dan antropologi antara kerajaan-kerajaan kuno Vietnam dan Indonesia," sambung dia.
Dia juga menilai kedua negara berbagi pembangunan jangka panjang dan pertanian, selain fitur arsitektur yang serupa.
Dinh Hue menjelaskan bahwa Indonesia adalah teman dekat sekaligus tetangga yang baik yang telah lama menemani Vietnam di masa lalu.
"Indonesia adalah negara pertama di Asia Tenggara yang menjalin hubungan diplomatik dengan Vietnam pada 1955. Presiden Ho Chi Ming dan Presiden Sukarno memiliki kesamaan pandangan dan visi tentang dunia yang damai dan berkembang," kata dia.
Presiden Soekarno adalah kepala negara pertama yang mengunjungi Vietnam pada 1975 ketika Vietnam diisolasi dan diembargo pada 1980-an.
Kedatangan Dinh Hue ke Indonesia dalam rangka menghadiri Sidang Umum ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Ke-44 yang digelar pada 5-10 Agustus.
Baca juga: Arti penting kunjungan Presiden Majelis Nasional Vietnam ke Indonesia
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023