moderasi beragama bukan mencampur adukkan ajaran agama, melainkan menghargai keberagaman agama
Solok (ANTARA) - Dua kelurahan di Kota Solok, Sumatera Barat menjadi rintisan kampung moderasi beragama diantaranya Kelurahan VI Suku Kecamatan Lubuk Sikarah dan Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Tanjung Harapan.
Wakil Wali Kota (Wawako) Solok Ramadhani Kirana Putra di Solok, Sabtu mengatakan bahwa moderasi beragama sangat penting, baik sebagai warga negara Indonesia, maupun sebagai warga Kota Solok.
"Kita pahami bersama bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, masyarakat kita sangat heterogen, di dalamnya terdapat beragam agama, etnis, suku dan budaya," ucap Dhani.
Wawako Solok itu juga mengatakan program kampung moderasi beragama merupakan program yang dimiliki Kementerian Agama Republik Indonesia.
Program tersebut bertujuan untuk membentuk sebuah kampung, desa atau lingkungan dengan sifat toleransi umat beragama yang tinggi dan menciptakan kerukunan antarumat beragama di tengah-tengah masyarakat.
Baca juga: Kemenag luncurkan program 1.000 Kampung Moderasi Beragama
Baca juga: Kampung moderasi beragama wujudkan kebersamaan
Selain itu, menurut Dhani, kehadiran kampung moderasi beragama menandakan masyarakat Kota Solok hidup rukun dan cinta damai dalam berdampingan.
"Walau dengan segala latar belakang yang berbeda masyarakat Kota Solok bisa hidup damai dan berdampingan,” kata Dhani.
Dhani optimis, kerukunan dan kedamaian antar umat beragama di Kota Solok terus terawat ke depannya. Hal itu tidak terlepas dari masyarakat Kota Solok yang sangat menghargai berbagai perbedaan, termasuk perbedaan agama.
“Mudah-mudahan dengan hadirnya kampung moderasi beragama bisa memberikan literasi bagi kelurahan lainnya sehingga Kota Solok dikenal sebagai kota yang toleran," ujar Dhani.
Di samping itu, Pemkot Solok sangat mengapresiasi Kementerian Agama yang telah memilih Kelurahan VI Suku dan Kelurahan Kampung Jawa sebagai binaan kampung moderasi beragama.
Kakan Kemenag Kota Solok Mustafa mengatakan ada 39 titik di Sumatera Barat yang dinobatkan sebagai kampung moderasi beragama. Peresmiannya serentak di hari yang sama, termasuk di dua titik di Kota Solok.
“Moderasi beragama bukan mencampur adukkan ajaran agama, melainkan menghargai keberagaman agama di Indonesia," ujar dia.
Moderasi beragama suatu keniscayaan di Indonesia yang majemuk ini sehingga keutuhan NKRI tetap terjaga.
Baca juga: Kemenag latih penyuluh agama dukung rintisan 1.000 Kampung Moderasi
Baca juga: Kemenag Lebak luncurkan kampung moderasi beragama perkuat persatuan
Baca juga: Akademisi: Perlu rekonstruksi konsep moderasi beragama
Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023