New York City (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kemungkinan besar akan menetapkan area yang luas di dekat Grand Canyon sebagai monumen nasional guna melindungi ngarai tersebut dari pertambangan uranium, seperti dilansir The Washington Post pada Jumat (4/8) mengutip sumber anonim.
"Para pemimpin suku setempat dan pencinta lingkungan menghabiskan bertahun-tahun untuk melobi demi melindungi daerah di dekat kawasan tersebut dari potensi pertambangan uranium, yang menurut mereka akan mengancam akuifer dan persediaan air," kata laporan itu.
"Mereka meminta Washington untuk melipatgandakan kawasan lindung di sekitar ngarai tersebut dengan menyertakan 1,1 juta ekar lahan publik di Monumen Nasional Grand Canyon Baaj Nwaavjo I'tah Kukveni," kata laporan itu.
Menurut laporan tersebut, Biden akan melakukan tur keliling Arizona pekan depan.
Gedung Putih sebelumnya mengumumkan bahwa sang presiden akan menjadikan perubahan iklim dan agenda lingkungannya sebagai fokus saat mengunjungi sejumlah tempat selama tur tersebut.
Para pejabat federal mulai memberi tahu kelompok-kelompok suku dan lingkungan untuk siap menghadapi kemungkinan pengumuman terkait Grand Canyon pada awal pekan depan, yang akan dilakukan saat tur Biden ke Arizona, kata laporan itu.
"Belum ada keputusan yang dibuat," ujar Juru Bicara Gedung Putih Abdullah Hasan melalui email. "Namun, saya dapat beri tahu Anda bahwa Presiden Biden melestarikan lebih banyak lahan dan air di tahun pertamanya menjabat dibandingkan semua presiden (AS) sebelumnya sejak JFK, dan rekor perlindungan iklimnya tidak tertandingi."
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023