Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Sentral se-ASEAN menyepakati pembentukan kerangka kerja integrasi keuangan ASEAN di sektor jasa keuangan, aliran modal, sistem pembayaran, serta pasar modal.
Siaran pers pertemuan Bank Sentral ASEAN ke-9 di Brunei yang diterima di Jakarta, Rabu, menyebutkan, kerangka kerja ini akan diiringi dengan inisiatif peningkatan kapasitas dan penguatan infrastruktur.
Hal itu juga diikuti penciptaan lingkungan yang mendukung proses aliran keuangan yang efektif dan efisien, dengan tetap menjamin langkah-langkah pengamanan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.
Kesepakatan itu diterbitkan dalam Ringkasan Laporan Studi berjudul "The Road to ASEAN Financial Integration - A Combined Study on Assessing the Financial Landscape and Formulating Milestones for Monetary and Financial Integration in ASEAN".
Ringkasan studi tersebut merupakan insiatif bersama dari seluruh bank sentral, Sekretariat ASEAN, dan Asian Development Bank (ADB).
Para Gubernur berpendapat bahwa laporan dimaksud merupakan referensi yang penting bagi ASEAN dalam memberikan arah ke depan bagi proses integrasi keuangan di kawasan tersebut.
Mempertimbangkan adanya perbedaan pasar keuangan, struktur perekonomian, serta prioritas dalam penyusunan prakondisi yang diperlukan negara-negara ASEAN, laporan tersebut menekankan bahwa proses implementasi dari key milestones perlu dikelola secara efektif.
Untuk itu, negara-negara ASEAN diberikan keleluasaan untuk menentukan jangka waktu dan prakondisi sesuai dengan kesiapan masing-masing negara.
Pewarta: Dody Ardiansyah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013