Jakarta (ANTARA) - Kepala pelatih ganda putra Pelatnas PBSI Herry Iman Pierngadi pada Sabtu menyoroti kualitas permainan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menurun pada tiga turnamen yang sudah dilalui.
Menurun Herry, ganda putra peringkat satu dunia itu tak bisa tampil konsisten karena semakin tersisih pada babak yang lebih awal dari pencapaian sebelumnya.
"Dengan hasil ini, performa Fajar/Rian yang mengikuti tiga turnamen beruntun memang menurun. Di Korea mereka bisa maju ke final. Di Jepang bertahan hingga semifinal. Di sini (Australia) malah sudah tersisih di perempat final," ungkap Herry melalui informasi resmi PP PBSI di Jakarta.
Pelatih berjuluk Coach Naga Api itu tak berharap banyak dari penampilan Fajar/Rian di Australian Open 2023 dengan melihat konsistensi dari laga sebelumnya.
Langkah Fajar/Rian pun menemui kebuntuan pada turnamen berkategori BWF Super 500 itu saat menghadapi pasangan asal Korea Selatan di Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae pada babak perempat final, Jumat.
Unggulan pertama tersebut kalah dari unggulan ke-8 dengan skor tiga gim 16-21, 21-15, 14-21.
Baca juga: Greysia makin sibuk dalam dunia bulu tangkis meski telah pensiun
Berdasarkan penilaian Herry, anak-anak asuhnya tersebut masih banyak melakukan kesalahan sendiri dan eror yang seharusnya tak dilakukan pemain papan atas.
"Momen saat mereka unggul 6-3 di gim ketiga, sebenarnya pasangan Korea sudah goyah. Lawan sudah panik. Tetapi begitu momennya hilang, lawan bisa menyusul dan makin tambah percaya diri. Sementara Fajar/Rian jadi tertekan dan akhirnya banyak salah sendiri," ujar Herry.
Melihat kesalahan yang dibuat duo Indonesia itu, Kang/Seo segera berinisiatif untuk mengambil peluang kepemimpinan.
"Setelah itu, pasangan Korea malah bisa berbalik dan semangat lagi. Dari sisi teknik, pembukaannya Fajar/Rian harus diakui memang kalah. Permainannya monoton. Harusnya saat di gim ketiga, variasi pembukaannya bisa lebih kreatif. Lebih kaya lagi," pungkas Herry.
Perempat final Australian Open 2023 juga menjadi akhir perjuangan timnas bulu tangkis Indonesia, karena seluruh wakil yang dimiliki pada setiap nomor juga berguguran pada putaran tersebut. Termasuk ganda putra Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, yang kalah dari pasangan asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Baca juga: Jonatan melesat ke lima besar dunia usai Japan Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2023